Bantahan Kapolresta Solo soal Tudingan Intervensi-Intimidasi di Kantor PDIP

Round-Up

Bantahan Kapolresta Solo soal Tudingan Intervensi-Intimidasi di Kantor PDIP

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 10 Nov 2023 07:00 WIB
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, saat menunjukan foto kegiatan patroli di Mapolresta Solo, Kamis (9/11/2023).
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi saat menunjukkan foto kegiatan patroli, Kamis (9/11/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Anggota kepolisian dari Polresta Solo mendatangi kantor DPC PDIP Kota Solo pada Rabu (8/11) menuai polemik. Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut polisi melakukan hal yang tidak wajar dan mengarah bentuk intimidasi. Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi menepis tudingan itu.

Klarifikasi Kapolresta Solo

Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, memberikan klarifikasi mengenai beredar foto anggotanya mendatangi kantor DPC PDIP Solo di Brengosan, Kecamatan Laweyan, pada Rabu (8/11). Iwan menepis tudingan kedatangan polisi tersebut merupakan bentuk intimidasi.

Iwan mengatakan polisi sedang melakukan operasi Operasi Mantap Brata Pemilu 2024. Selain itu, dalam UU Nomor 2 Tahun 2002, dia menyebut Polri bertugas menjamin keamanan, ketertiban, pelindung pengayom masyarakat, serta penegakan hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu tindakannya adalah melakukan patroli. Jadi keberadaan anggota kami di sana (DPC PDIP Solo) adalah patroli. Dan jika mempertanyakan ada dokumentasi foto, SOP kami setiap penugasan anggota, wajib memberikan laporan atas hasil penugasan yang dilampiri dengan foto," kata Iwan kepada awak media di Mapolresta Solo, Kamis (9/11/2023).

Dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 itu, kata Iwan, juga mengatur kehidupan berpolitik anggota Polri. Dia menegaskan Polri netral, tidak ada dalam ikut kontestasi atau keberpihakan dengan pihak mana pun yang berada dalam kontestasi Pemilu 2024.

ADVERTISEMENT

Patroli serupa juga dilakukan di kantor partai lainnya, serta di kantor KPU dan Bawaslu. Iwan pun mempertanyakan jika kegiatan patroli itu disebut sebagai intimidasi.

"Jika beliau yang mengatakan ada intervensi, saat ini saya tidak memahami intervensi seperti apa. Karena kehadiran kami hanya untuk berpatroli, tidak ada kontak antara polisi dengan siapa pun di lokasi tersebut. Kehadiran kami untuk memastikan lokasi tersebut aman," ucapnya.

Kegiatan patroli itu dilakukan pada Rabu (8/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Ada tiga anggota polisi yang berpatroli di kantor DPC PDIP Solo.

Iwan menceritakan kronologi dari kegiatan patroli anggotanya di kantor DPC PDIP Solo.

"Kronologinya sangat sederhana, bahwa anggota melaksanakan patroli. Pada saat patroli di lokasi tersebut, ada orang yang mengambil dokumentasi. Kemudian menyampaikan itu dibumbui dengan narasi yang menurut versi yang bersangkutan adanya ketidaklaziman polisi di sana," terang Iwan.

FX Rudy Akan Hubungi Kapolresta Solo

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy akan menghubungi Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi usai meminta maaf atas kedatangan beberapa polisi di kantor DPC PDIP Solo.

"(Kapolres minta maaf) Saya akan telepon Pak Kapolres, 'Pak nggak ada yang perlu dimaafkan'. Saya kepengin Solo ini tetap netral, tidak ada gerakan-gerakan yang seolah-seolah menakut-nakuti atau intimidasi, itu aja. Saya mau telepon sendiri," kata Rudy dihubungi detikJateng, Kamis (9/11).

"Iya biar nggak ada salah paham gitu, ini nanti tak telepon, habis ini saya telepon," imbuhnya.

Rudy Sebut Bentuk Intimidasi

Sebelumnya, FX Rudy menilai kedatangan aparat kepolisian di kantor DPC PDIP Solo pada Rabu (8/11) itu tidak wajar. Apalagi, kata Rudy, kehadiran polisi saat tidak ada acara di kantor tersebut.

"Hal ini menurut saya hal yang tidak wajar karena apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN, kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar. Tadi siang itu," kata Rudy saat ditemui di rumahnya, Pucang Sawit, Rabu (8/11).

Menurutnya, dengan kehadiran aparat kepolisian itu bisa menimbulkan opini di masyarakat bahwa pihak aparatur negara melakukan intervensi dan intimidasi terhadap DPC PDIP Solo.

"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi, intimidasi supaya orang takut ke DPC, itu kan sudah nggak benar. Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya nggak tahu," bebernya.

Rudy menyebut ini merupakan pertama kalinya polisi berada di depan kantor DPC PDIP Solo yang baru diresmikan pada 16 Oktober lalu.

"Pertama kali, seandainya patroli ya hanya lewat. Ini berhenti, di foto kan berarti suwe (lama). Dengan adanya masih kosong itu, tidak ada aktivitas terus didatangi, rakyat kan menilai sudah mulai ada intimidasi dan intervensi pada parpol yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum," tegasnya. Rudy pun meminta agar aparatur negara bertindak netral.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads