.webp)
Tim gabungan Perhutani, Polri, TNI, dan relawan mengamankan dua orang yang dicurigai membakar hutan kawasan Perhutani di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Beberapa barang bukti diamankan di Mapolres Klaten.
"Untuk barang yang diamankan berupa korek api dan alat pancing. Sementara masih dalam proses pemeriksaan serta pengumpulan alat bukti lainnya," ungkap Kanit Tipiter Satreskrim Polres Klaten Iptu Ardy Nugraha Putra kepada detikJateng, Sabtu (21/10/2023) sore.
Menurut Ardy, dalam kejadian kebakaran hutan tersebut diamankan dua orang. Saat ini pemeriksaan kepada yang bersangkutan masih dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya masih kita tindak lanjuti. Dua orang di Polres sedang dilakukan pemeriksaan," imbuh Ardy.
5 Hektare Lahan Terbakar
Sementara Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cawas, Heri Setya Utama mengatakan lahan hutan yang terbakar sudah berhasil dipadamkan. Luasan sekitar lima hektare.
"Sekitar lima hektare tapi ini sudah bisa dipadamkan. Hanya semak yang terbakar karena pohon sudah berumur," ungkap Heri saat dimintai konfirmasi di Mapolres Klaten.
Menurut Heri, Polres telah mengecek lokasi dan melakukan olah TKP di lokasi. Kedua orang tersebut diamankan saat patroli rutin.
"Kita memang selalu patroli rutin di semua wilayah kawasan. Semoga ini jadi pembelajaran, untuk kita bersama menjaga kelestarian hutan," imbuh Heri.
Sebelumnya diberitakan, beredar video yang merekam dua pria diamankan tim gabungan dari Perhutani, polisi, dan TNI. Kedua pria itu ditangkap karena diduga menjadi pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Klaten.
Dalam video yang diterima detikJateng, Sabtu (21/10), tampak seorang pria mengenakan pakaian jumper hitam diamankan oleh dua pria di suatu hutan jati. Ada juga video seorang pria mengenakan jumper putih yang diamankan polisi, TNI, dan warga.
Keduanya kemudian tampak bersama warga dan petugas ikut memadamkan api. Ada juga dua sepeda motor matik hitam dan trail dalam video tersebut.
"Iya dua orang (diamankan), di Desa Krakitan," ungkap Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cawas, Heri Setya Utama saat dimintai konfirmasi detikJateng, Sabtu (21/10).
(rih/rih)
