Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio Magelang mengadakan kirab budaya ruwat bumi (jutbio), Minggu (1/10). Berikut rekayasa lalu lintasnya.
Kirab budaya ruwat bumi (jutbio) ini diikuti peserta dari 102 kelenteng di wilayah Pulau Jawa. Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, jutbio berasal dari kata jut yang berarti keluar dan bio itu kelenteng. Untuk itu arti jutbio yakni keluar dari kelenteng.
"Dewa, dewi keluar dari kelenteng untuk diarak. Ada 102 kelenteng ikut," katanya kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
102 kelenteng yang akan ikut kirab antara lain dari wilayah Pulau Jawa antara lain dari Jatim, Jabar, Jateng, dan DKI. Kemudian, dari 102 kelenteng tersebut yang membawa tandu untuk membawa patung atau kimsin dewa atau dewi ada 81. Para peserta direncanakan sudah mulai berdatangan Sabtu (30/9) dengan membawa tandu dan kimsin atau patung.
"Dari 102 (kelenteng), yang bawa tandu itu 81. Peserta yang mendaftar (kirab) kira-kira 4.000 umat yang ikut," ujarnya.
"Jutbio itu, kita ruwat bumi untuk seluruh bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia biar semua sehat dan maju sejahtera," katanya.
Rencananya kirab tersebut akan dimulai dari Kelenteng Liong Hok Bio Magelang pada pukul 10.45 WIB.
Rekayasa Lalu Lintas
Adapun rute kirab budaya ruwat bumi atau jutbio yakni Kelenteng Liong Hok Bio-Jalan Alun-Alun Selatan-Jalan Tentara Pelajar-Jalan Yos Sudarso dan Jalan Veteran. Kemudian, Jalan A Yani-Jalan Pemuda-Jalan Tidar-Jalan Tentara Pelajar-Jalan Pajajaran-Jalan Jenggolo-Jalan Pajang-Jalan Tentara Pelajar-Jalan Alun-Alun Utara-Jalan A Yani dan finis TITD Liong Hok Bio.
"Kirab budaya ruwat bumi akan menggunakan jalan raya di tengah Kota Magelang. Kami harapkan para pengguna jalan dari arah Semarang yang menuju Jogja melintasi Kota Magelang di Simpang Kebonpolo belok kiri melalui Canguk, kemudian sampai di Simpang Artos," kata Kabag Ops Polres Magelang Kota AKP Rinto Sutopo.
Baca lebih lengkap di halaman berikut.
(apl/ahr)