Kakak Adik hingga Pasutri Bertarung di Pilkades Kebumen Hari Ini

Rinto Heksantoro - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 11:38 WIB
Pilkades Serentak Desa Donosari, Kecamatan Sruweng dan Desa Kutowinangun, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, Selasa (12/9/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng.
Kebumen -

Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak berlangsung di Kabupaten, Jawa Tengah hari ini. Di antara ratusan calon yang bertarung ada kakak adik hingga pasangan suami istri (pasutri) juga ikut bertarung dalam perebutan jabatan kepala desa itu.

Sedikitnya 145 calon kades bersaing memperebutkan kursi kepala desa di 49 desa dalam 22 kecamatan. Dari jumlah total 49 desa yang menggelar pilkades tersebut, ada satu desa yang calon kadesnya adalah pasangan suami istri yakni Desa Donosari, Kecamatan Sruweng. Pasutri tersebut adalah Supyan (43) dan Sri Astuti (33).

"Yang pilkades ada 49 desa, 22 kecamatan dan calonnya ada 145. Yang pasangan suami istri kelihatannya baru ada satu lho, Desa Donosari Kecamatan Sruweng," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Cokro Aminoto saat dihubungi detikJateng, Selasa (12/9/2023).

Fenomena pilkades yang diikuti oleh pasutri tersebut lantaran sesuai aturan, calon kades tak boleh maju sendirian alias melawan kotak kosong. Alhasil, bagi desa yang hanya memiliki satu calon kades terpaksa harus menggandeng suami, istri atau anggota keluarganya agar tetap bisa maju dalam pilkades.

"Kalau itu memang ada aturannya, nggak boleh lawan kotak kosong diatur di Perda yang menyesuaikan aturan dari atas," sebutnya.

Cokro menjelaskan, sesuai jadwal, bagi para kades terpilih nantinya akan dilantik pada tanggal 21 November 2023. Bagi desa-desa yang belum menyelenggarakan pilkades tahun ini, rencananya akan mengikuti pilkades serentak pada tahun 2025 mendatang.

"Yang terpilih nanti dilantik 21 November 2023. Untuk pilkades berikutnya tahun 2025 ada 400 desa," imbuhnya.

Sementara itu, Kades Donosari petahana, Supyan terpaksa harus menggandeng istrinya, Sri Astuti untuk menjadi lawannya sendiri lantaran tak ada calon kades lain yang mendaftar. Ia berharap agar warga tetap memilihnya sebagai kades meski harus pasrah jika ia kalah.

"Iya saya sama istri, karena warga lain nggak ada yang minat. Saya petahana satu periode baru mau dua. Aturannya memang nggak boleh lawan kotak kosong jadi ya saya lawan istri, beda sama bupati kalau bupati bisa (lawan kotak kosong). Kalau istri yang menang ya kita terima aja, itu kan keputusan warga, tapi harapan dari awal ya saya (yang menang)," kata Supyan kepada detikJateng di tengah prosesi pilkades.

Sang istri, yang mendapatkan nomor urut 2 mengaku sejak awal memang memiliki visi misi untuk mendukung suaminya yang memiliki nomor urut 1.

"Visi misi awal hanya mendukung suami, misal saya yang jadi ya kurang tahu, siapnya mensukseskan calon nomor 1 (suami)," ucapnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....




(apl/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork