Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso dilaporkan ke polisi dengan dugaan penganiayaan terhadap kader PDI Perjuangan. Joko menyebut akan melapor balik jika memang dianggap melakukan pemukulan.
Pihak kader PDIP, Suparjiyanto sudah melapor ke Polda Jateng. Laporan ini tercatat dengan nomor STTLP/167/IX/2023/JATENG/SPKT. Pasal yang disematkan yaitu Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Saat ditanya soal laporan dari PDIP tersebut, Joko mempersilahkan jika Suparjianto memang punya alat bukti. Tapi ketika dalam laporan dirinya disebut melakukan pemukulan, maka ia akan melapor balik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan negara hukum, saya persilakan asal ada bukti yang kuat, tidak masalah. Saya akan melakukan hal yang sama ketika itu dilaporkan terkait katanya bahasanya menghajar atau memukul, saya akan laporkan balik, satu pencemaran nama baik dan kedua laporan palsu," kata Joko kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (9/9/2023).
Joko sudah menjelaskan dirinya tidak melakukan pemukulan. Saat kejadian yaitu Jumat (8/9) malam kemarin dia mencari orang yang masang bendera PDIP di sekitar RT tempatnya tinggal. Ia menegaskan sebenarnya tidak masalah dengan bendera dan foto caleg yang terpasang di RW 4, Bandarharjo tempatnya tinggal. Tapi ketika banyak bendera PDIP di pasang di sekitar RT-nya dia mencoba mencari si pemasang.
"Tadi malam ada pemasangan khusus di RT saya. Saya tanya ke warga, sopo sing masang ini, kok ora ngajeni (siapa yang pasang ini kok tidak menghormati) saya yang selaku warga asli RT sini, ada partai lain, dipasang bendera yang cukup banyak di RT ini. Terus saya ketemu dengan orang yang namanya Suparjianto, saya tanya kowe kok ora ngajeni aku nopo (kamu kok tidak menghormati aku kenapa) dia jawab aku hanya disuruh om. Itu aja statemennya," jelas Joko.
Dia menegaskan hanya mendorong saja, tidak memukul. Joko mengaku heran dengan luka benjol di muka sebelah kanan Suparjianto. Sementara dalam video yang beredar, terlihat pria berbaju putih yang datang ke rumah Suparjiyanto dan berbicara di depan rumah kemudian sempat masuk sebentar. Warga kemudian berdatangan.
"Memang saya dorong tapi bukan di muka. Saya nggak habis pikir muka itu dibuat siapa kok ada benjolan. Ini yang perlu klarifikasi, dan tangan saya bersih tidak ada sedikit pun luka dan lebam, kalau saya mukul pasti ada bekas," tegasnya.
Diwawancarai terpisah, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Didik Sugeng mengatakan sudah membuat laporan ke Polda Jateng soal dugaan penganiayaan tersebut. Saat ini pihak korban juga dibantu LBH Ratu Adil sebagai kuasa hukum dan Suparjianto masih berada di RS Pantiwilasa Citarum.
"Dengan peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polda. Teman-teman dari LBH peduli dengan apa yang terjadi," ujar Didik di Posko PDIP, Sedulur Didik Sugeng, di Bandarharjo.
(aku/aku)











































