Ditemui di Benteng Vastenburg, Sabtu (2/9) malam, Puan mengatakan pihaknya akan mengkaji aturan-aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ya kita akan kaji dulu, kita akan lihat dulu aturan-aturan di KPU, apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Tapi intinya PDIP akan menaati aturan tersebut jika memang itu merupakan satu aturan yang memang harus ditaati partai politik," kata Puan kepada wartawan, Sabtu (2/9/2023) malam.
Disinggung mengenai sebab video tersebut dihapus dari akun Twitter resmi PDIP, Puan mengatakan akan mengecek terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan saya cek dulu apakah ajakan dari internal tidak diperbolehkan, karena ajakan untuk memilih kemudian mendukung calon PDIP yang selama ini saya ketahui beredar datang dari internal PDIP, datang dari kepala daerah PDIP. Kemudian misalkan anggota legislatif tokoh dari PDIP dan lain sebagainya, apakah dari internal tidak diperbolehkan, saya akan menanyakan aturan seperti apa," jelas Puan.
Dilansir detikNews, Bawaslu RI mendalami video ajakan dari kepala daerah memilih Ganjar Pranowo. Video itu sendiri sempat diunggah di akun Twitter DPP PDIP dan sudah dihapus.
"Iya ini lagi proses, dugaan ya dugaan pelanggaran sedang diproses di Bawaslu. Kami tidak bisa mengungkapkannya karena masih dalam proses, jadi kita lagi mengkaji apakah dugaan pelanggaran tersebut memenuhi dalam Pasal 283 ya, dan kemudian juga misalnya yang penempelan juga masih dalam, bukan hanya Mas Gibran ya, banyak kepala daerah yang dalam video," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja kepada wartawan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (29/8), dikutip dari detikNews.
Cawapres Ganjar Secepatnya Diumumkan
Ditanya soal bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Ganjar, Puan mengatakan hal itu akan segera diumumkan.
"(Pengumuman cawapres) Secepatnya. Ya dengan situasi dan kondisi yang seperti ini tentu saja kami harus mempertimbangkan lagi hal-hal yang kemungkinan-kemungkinan yang kemudian nanti menjadi satu keputusan," kata Puan di Benteng Vastenburg, Sabtu (2/9) malam.
"Jadi kita lihat lagi, apakah, bagaimana, dan siapa yang akan mendampingi Mas Ganjar sebagai cawapresnya," sambung Puan.
(dil/dil)