Sebanyak 3.320 unit pompa air disiapkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten bersama kelompok tani. Pompa sebanyak itu disiagakan untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang disebabkan El Nino.
"Kemarin sudah kita data per desa, ada 3.320 unit pompa. Kita juga masih lakukan pendataan sumber - sumber air yang ada," ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti kepada detikJateng, Sabtu (2/9/2023) siang.
Dijelaskan Widiyanti, saat ini antisipasi dampak El Nino terus dilakukan, termasuk pemantauan lahan. Di Klaten untuk lahan yang tanam dan kekeringan belum ada laporan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang tanam terus mati kekeringan belum ada laporan, yang ada lahan yang biasanya nyorot (nekat tanam saat kemarau) tidak nyorot itu ada. Jadi dampak langsung belum ada, tidak ada tanaman yang mati kekeringan," jelas Widiyanti.
Namun demikian, sambung Widiyanti, dinas sudah melakukan pemetaan daerah yang rawan kekeringan. Ada 21 wilayah rawan dari total 26 kecamatan.
"Yang kita petakan rawan kemarin 21 kecamatan tapi tidak semua 21 itu full bisa kekeringan, sifatnya hanya titik tertentu. Jadi di satu kecamatan bisa jadi cuma desa tertentu," kata Widiyanti.
Dinas, imbuh Widiyanti, mengimbau petani untuk pandai-pandai memprediksi kecukupan air. Saat tanam diminta menyesuaikan ketersediaan air.
"Dilihat ketersediaan air seperti apa, cukup atau tidak dan memilih jenis tanaman yang sesuai ketersediaan air. Untuk pompa sebanyak 3.320 itu saya pikir cukup," pungkas Widiyanti.
Petani Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Sayono menyatakan air memang terus berkurang. Tapi di wilayahnya air masih mencukupi.
"Air ini masih mencukupi tapi petani tidak berani tanam. Bukan karena airnya tapi karena mulai muncul serangan hama tikus," kata Sayono kepada detikJateng.
Tadi, petani di Desa Trasan, Kecamatan Juwiring mengatakan untuk lahan yang tadah hujan otomatis sudah tidak tanam. Lahan dibiarkan menunggu hujan.
"Ya ada yang dibiarkan, ada yang menggunakan pompa air. Tapi yang selatan masih ada air cukup," katanya.
(akn/ega)