.webp)
Bus Eka jurusan Jogja-Surabaya terlibat kecelakaan adu banteng dengan Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Jogja di Ngawi hingga menewaskan tiga orang dan melukai belasan lainnya. Kencangnya tabrakan membuat kedua bus mengalami kerusakan parah. Berikut penampakannya.
Dilansir detikJatim, berdasarkan pantauan di lokasi, kecelakaan ini terjadi cukup parah. Kondisi dua bus mengalami ringsek.
Bus yang kerusakannya cukup parah yakni Bus Sugeng Rahayu. Saking parahnya, atap Bus Sugeng Rahayu sampai terlepas lalu tergeser hingga menyentuh aspal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi Foto: Sugeng Harianto/detikJatim |
Atap yang menyentuh aspal ini ada di bagian depan hingga tengah bus. Sementara bagian dalam bus langsung terlihat gegara atap yang ringsek ini.
Sedangkan Bus Eka Cepat juga ringsek parah. Bodi bus ringsek terhantam Bus Sugeng Rahayu. Tampak puing-puing bus yang berserakan di aspal.
Kecelakaan ini terjadi Kamis (31/8) subuh. Kecelakaan melibatkan Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY dan bus Eka Cepat bernopol S 7551 US di jalur Ngawi-Madiun kawasan Geneng, Ngawi, tepatnya di depan Puskesmas Geneng.
 Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi Foto: Sugeng Harianto/detikJatim |
Polisi menyebut sedikitnya ada 17 korban dalam kecelakaan ini. Tiga korban di antaranya meninggal dunia.
"Data awal korban itu ada 17 korban," kata Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono di lokasi kejadian, Kamis (31/8/2023).
 Kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di Ngawi Foto: Sugeng Harianto/detikJatim |
Argo juga menyebut, korban merupakan pengemudi dan penumpang kedua bus. Satu pejalan kaki juga dilaporkan menjadi korban.
"14 penumpang bus, dua sopir bus, baik dari sopir Eka Mira dan Sugeng Rahayu dan 1 pejalan kaki," imbuhnya.
Saat ini, korban luka telah dibawa ke RSUD Ngawi dan Puskesmas Geneng untuk mendapatkan penanganan. Sedangkan korban tewas juga telah dievakuasi.
 Potret ringseknya Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka dalam kecelakaan maut di Ngawi Foto: Sugeng Harianto/detikJatim |
(aku/sip)
