Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023: Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023: Arab, Latin, dan Artinya

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Rabu, 30 Agu 2023 15:00 WIB
Ilustrasi berdoa
Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023: Arab, Latin, dan Artinya. (Foto: Getty Images/Gogosvm)
Solo -

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang juga dianjurkan untuk diamalkan umat Islam setiap bulan, tepatnya pada tanggal 13,14, dan 15 dalam penanggalan Hijriyah. Sama halnya dengan puasa wajib, saat hendak membatalkan puasa atau buka puasa, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa buka puasa terlebih dahulu. Berikut bacaan doanya.

Pada bulan Agustus 2023 ini bertepatan dengan bulan Safar dalam penanggalan kalender Hijriyah. Maka, puasa Ayyamul Bidh bulan ini juga disebut dengan puasa Ayyamul Bidh bulan Safar 1445 H/2023.

Dikutip dari laman resmi NU, disebut Ayyamul Bidh karena puasa ini dilaksanakan di mana hari pada ketiga tanggal tersebut langit cerah disinari bulan, puasa ini sering juga disebut puasa putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, hukum puasa di Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad, sebuah amalan yang sangat dianjurkan. "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (Ayyamul Bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian'." (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan).

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Agustus 2023

Mengacu pada kalender hijriah yang dikeluarkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (kemenag) RI, puasa Ayyamul Bidh bulan Agustus atau Safar 2023 jatuh pada tanggal:

ADVERTISEMENT
  • 13 Safar 1445 H: Rabu, 30 Agustus 2023
  • 14 Safar 1445 H: Kamis, 31 Agustus 2023
  • 15 Safar 1445 H: Jumat, 1 September 2023

Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari artikel 'Doa Buka Puasa Berbagai Versi dan Waktu Membacanya' oleh Aru Lego Triono di laman resmi NU Online, berikut beberapa bacaan doa buka puasa yang juga bisa dibaca saat buka puasa Ayyamul Bidh:

1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ، ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu

"Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar

Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘ΩŽΩ…ΩŽΨ£Ω ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„Ω‘ΩŽΨͺِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ‚ΩΨŒ وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ψ₯ِنْ شَاَؑ اللهُ

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah

"Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

3. Kitab Fathul Mu'in

Dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah. Sementara, lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:

ΩˆΩŽΩŠΩΨ³ΩŽΩ†Ω‘Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω„ΩŽ ΨΉΩŽΩ‚ΩΨ¨ΩŽ الْفِطْرِ: Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ، ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ ΩˆΩŽΩŠΩŽΨ²ΩΩŠΩ’Ψ―Ω - Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±ΩŽ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω -: Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘ΩŽΩ…ΩŽΨ£ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„ΩŽΩ‘Ψͺِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ’Ω‚ΩΨŒ وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ψ₯ِنْ شَاَؑ اللهُ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

"Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna

Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagaimana berbunyi:

Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ، ΩˆΩŽΨ¨ΩΩƒΩŽ Ψ’Ω…ΩŽΩ†Ω’Ψͺُ، ΩˆΩŽΨ¨ΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽ ΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩ‘ΩŽΩ„Ω’Ψͺُ. Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘ΩŽΩ…ΩŽΨ£Ω ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„Ω‘ΩŽΨͺِ Ψ§Ω„ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ‚Ω وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ψ₯ِنْ شاَؑ اللهُ. يا وَاسِعَ Ψ§Ω„ΩΩŽΨΆΩ’Ω„Ω اِغْفِرْ Ω„ΩΩŠ Ψ§Ω„Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω لِلهِ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠ Ω‡ΩŽΨ―ΩŽΨ§Ω†ΩΩŠ ΩΩŽΨ΅ΩΩ…Ω’Ψͺُ، ΩˆΩŽΨ±ΩŽΨ²ΩŽΩ‚ΩŽΩ†ΩΩŠ ΩΩŽΨ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu

"Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Waktu Membaca Doa Buka Puasa

Masih mengutip sumber yang sama, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin juz 2 halaman 279 menjelaskan waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka. Hal itu merujuk pada makna yang terkandung dalam doa buka puasa.

Dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598, Syekh Said bin Muhammad Ba'ali menjelaskan, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: 'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu'.

Demikian bacaan doa buka puasa Ayyamul Bidh yang bisa dilafalkan saat hendak membatalkan puasa pada waktu maghrib.




(aku/sip)


Hide Ads