Catenaccio ala PDIP Jaga Kandang Banteng di Jateng, Siapkan 4 Pasukan Khusus

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 24 Agu 2023 21:50 WIB
Ketua Bappilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul di Semarang, Kamis (24/8/2023). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

PDI Perjuangan berupaya Jawa Tengah agar tetap menjadi 'kandang banteng'. Mereka akan menggunakan strategi catenaccio dan memasang empat pasukan khusus untuk mengamankan Jateng dan memenangkan Pemilu 2024.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Dirinya menyebut akan menggunakan strategi catenaccio demi menjaga Jateng tetap menjadi kandang banteng.

Untuk diketahui, catenaccio dikenal sebagai ciri khas permainan yang diusung tim sepakbola Italia. Bukannya menyerang, catenaccio memfokuskan pada lini bertahan yang kokoh bak gerendel sebagai kunci memenangkan pertandingan.

Bambang Pacul menyebut Pemilu ibarat World Cup atau Piala Dunia. Jika World Cup digelar empat tahun sekali, Pemilu dihelat lima tahun sekali.

"Siapa yang jadi juara World Cup pasti ingin dijatuhkan beramai-ramai, sampai kalah kalau perlu. Di Jateng juga bagaimana caranya kandang banteng jebol. Ada capres katakan Jogja dan Jateng akan dikalahkan. Itu ingin dia menjebol kandang banteng," kata Bambang di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen Semarang, Kamis (24/8/2023).

"Kalau dapat serangan gimana? Sama seperti sepakbola. Kita pakai strategi sepakbola tapi tidak pakai Jerman, Der Panzer. Pakai Italia, catenaccio," imbuhnya.

Strategi gerendel itu, lanjut Bambang, akan diterapkan dengan adanya empat pasukan khusus. Yang pertama adalah para Komandante yang akan menjadi komandan tempur mengamankan wilayah.

"Satu, yang bintang-bintang itu menggerendel, namanya Komandante. Mereka punya zonasi yang dijaga. Komandan teritori elektoral. Ada bintang 1,2,3 itu jaga teritori. Itu sistem gerendel utama. Ditambah sistem gerendel tambahan," ujarnya.

Pasukan berikutnya yaitu pasukan burung hantu. Ada 800 personel yang disebar untuk menjadi pasukan yang memberikan laporan terkini soal situasi politik.

"Satu batalion burung hantu yang kita terbangkan setiap saat, terus beri report apa yang terjadi di lapangan. Sekaligus bisa mematuk di lapangan kalau ada pengganggu," ujar Bambang.

Kemudian pasukan berikutnya adalah pasukan gorong-gorong. Istilah itu digunakan untuk mengantisipasi gangguan di 'wilayah tempur' PDI Perjuangan.

"Pasukan gorong-gorong di 'parit-parit' untuk mberesi yang akan masuk ke wilayah tempur kita," tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(aku/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork