Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Pendukung Jokowi melaporkan pengusaha sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo ke Polres Kendari.
Para mahasiswa itu menuding Hashim telah menyebar kabar bohong dengan menyatakan bahwa dukungan Golkar ke kubu Prabowo Subianto atas izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami dari Aliansi Mahasiswa Sultra melakukan pelaporan kepada saudara Hashim atas pernyataannya di salah satu media online yang mengatakan saat deklarasi partai Golkar untuk mendukung Capres Prabowo Subianto bahwa atas izin presiden Jokowi," kata Ketua Aliansi Mahasiswa Pendukung Jokowi Adi Maliano dilansir detikSulsel, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal itu disampaikan oleh Hashim saat mengisi pembekalan kepada relawan yang digelar secara online pada Kamis (10/8) lalu. Dalam acara tersebut, lanjutnya, ada pernyataan dari Hashim yang menyebut bahwa dukungan Golkar kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 merupakan perintah dari Jokowi.
"Kami dari aliansi mahasiswa keberatan karena saudara Hashim telah mencatut nama Presiden Jokowi," bebernya.
Dia menyebut pernyataan itu sebagai kebohongan lantaran Jokowi telah mengeluarkan pernyataan yang sebaliknya.
"Presiden Jokowi juga telah membantah melalui pernyataannya di media online bahwa dia tidak pernah memberikan restu atau atas izinnya kepada Partai Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto,"
"Kami meminta kepada Hashim untuk membersihkan nama baik dan meminta maaf kepada Jokowi. Menurut kami presiden itu netral, ke depan harapannya tidak ada lagi yang mencatut-catut nama presiden," imbuhnya.
Laporan Aliansi Mahasiswa Sultra Pendukung Jokowi itu telah diterima polisi dan dituangkan dalam surat LP/B/267/VII/2023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULTRA tanggal 15 Agustus 2023.
Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi membenarkan adanya laporan terhadap Hashim. Dia mengatakan saat ini penyidik masih mendalami laporan tersebut.
"Iya benar, hari ini aliansi mahasiswa membuat laporan kepada salah seorang di Jakarta (Hashim). Terkait laporan ini kami akan lihat apakah ada unsur pidananya atau tidak," jelasnya.
(ahr/dil)