.webp)
Berbeda dengan kata-kata ucapan lainnya, dirgahayu memiliki aturan tersendiri dalam penggunaanya sebagai ucapan ulang tahun terutama dalam peringatan Kemerdekaan RI. Simak aturan penulisan dirgahayu berikut ini.
Pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), masyarakat biasanya akan sahut-menyahut mengucapkan selamat ulang tahun di hari kemerdekaan Tanah Air tercinta ini. Ucapan ini terdiri dari berbagai kalimat yang seringkali terdapat kata HUT (Hari Ulang Tahun) dan dirgahayu.
Akan tetapi pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang kurang tepat dalam menggunakan kata dirgahayu. Lalu, bagaimana cara penggunaan kata dirgahayu yang benar dalam ucapan ulang tahun kemerdekaan? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul dan Makna Dirgahayu
Mengutip Kemdikbud, kata dirgahayu berasal dari bahasa Sansekerta "dirghayuh" yang bermakna "bersinar cemerlang dalam masa hidup yang panjang"; dan "dirghayusa" yang bermakna "semoga diberkati usia panjang dan tumbuh secara harmonis, sehat, dan bugar". Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI) yang disusun oleh Poerwadarminta, pada kata dirgahayu terdapat singkatan "sl" yang berarti berasal dari "sastra lama".
Bahasa Indonesia kemudian menyerap kata tersebut menjadi "dirgahayu" yang berarti "berumur panjang". Kata dirgahayu hanya digunakan untuk negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahunnya, misalnya "Dirgahayu Republik Indonesia" yang berarti "panjang umur Republik Indonesia".
Aturan Penulisan Dirgahayu
Mengutip situs Balai Bahasa Jateng, dirgahayu sering digunakan sebagai kata ungkapan selamat berulang tahun. Akan tetapi, masih banyak yang salah kaprah mengenai penggunaan kata dirgahayu. Misalnya, "Dirgahayu Republik Indonesia ke-64". Berdasarkan makna kata "dirgahayu", kalimat tersebut tidak benar.
Hal itu dilatarbelakangi oleh penambahan kata "ke-64" yang memiliki makna ganda yang tidak logis. Makna yang pertama yaitu tidak jelasnya keterangan umur ke-64 apakah menerangkan ke-64 tahun atau ke-64 hari.
Kemudian makna yang kedua yaitu kata "Indonesia ke-64" yang dapat bermakna "ada 64 buah Republik Indonesia". Padahal Republik Indonesia hanya ada satu. Jadi, penggunaan kata dirgahayu berdasarkan maknanya tidak perlu ditambahkan angka atau keterangan umur.
Penggunaan kata dirgahayu juga tidak boleh disatukan dengan kata HUT (Hari Ulang Tahun), karena akan menimbulkan makna yang tidak logis. Misalnya "Dirgahayu HUT RI ke-64". Dalam kalimat tersebut maknanya yaitu HUT RI-lah yang diharapkan berumur panjang, bukan RI atau Kemerdekaan RI. Padahal, HUT tidak mungkin berumur panjang karena hanya berlaku selama satu hari.
Penggunaan angka/umur dapat disematkan dalam ucapan yang menggunakan kata HUT. Namun, penempatannya haruslah benar agar tidak timbul makna ganda. Selain itu, angka/umur juga dapat ditulis dengan angka romawi, tetapi tanpa diberi awalan "ke-" karena angka Romawi sudah menyatakan bilangan tingkat.
Contoh Penulisan Dirgahayu RI
Dikutip dari laman indonesiabaik.id yang dikelola Kominfo, berikut contoh penulisan Dirgahayu dan HUT yang baik dan benar:
- SALAH: Dirgahayu HUT RI ke-73
BENAR: Dirgahayu Republik Indonesia - SALAH: Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke-73
BENAR: Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia - SALAH: Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73
BENAR: Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia - SALAH: Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73
BENAR: Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia - SALAH: Peringatan Ulang Tahun RI ke-73
BENAR: Peringatan Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia - SALAH: Selamat Hari Ulang Tahun RI ke-73
BENAR: Selamat Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia - SALAH: Selamat Dirgahayu RI ke-73
BENAR: Dirgahayu RI
Demikian cara penulisan dirgahayu yang baik dan benar sesuai aturan Bahasa Indonesia. Jangan salah lagi ya, Lur!
(aku/ams)
