Tambang Emas Ditutup, Warga Pancurendang Banyumas Jadi Peternak Dadakan

Tambang Emas Ditutup, Warga Pancurendang Banyumas Jadi Peternak Dadakan

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 03 Agu 2023 19:51 WIB
Warsid, mantan penambang emas yang kini beternak itik di kediamannya Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Kamis (3/8/2023).
Warsid, mantan penambang emas yang kini beternak itik di kediamannya Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Kamis (3/8/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Warga Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas yang biasanya menggantungkan hidup dari aktivitas penambangan emas ilegal kini tengah dihadapi kebingungan. Sebab, polisi menutup tambang ilegal pascaterjadinya delapan penambang terjebak air di lubang galian setempat.

Mantan penambang emas, Andrian (38) mengaku saat ini banting setir menjadi peternak lele dadakan. Sebab ia bingung tidak ada pemasukan setelah tambang emas ditutup.

"Saya budidaya ikan lele karena tambang emas sudah ditutup. Ini untuk bertahan demi kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari. Karena bingung mau kerja apa," kata Andrian saat ditemui, Kamis (3/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak tahu bakal menghasilkan berapa, namun dirinya tidak punya pilihan lain. Karena selama ini sudah bergantung dari bertambang.

"Saya masih pemula semoga ada bantuan benih lele. Kalaupun tidak, semoga tambang dibuka lagi agar ekonomi keluarga terpenuhi," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dirinya beternak lele dengan memanfaatkan lahan pekarangan miliknya. Aktivitas tersebut dilakukan sejak penutupan tambang emas ilegal di desa setempat.

Hal serupa juga dilakukan Warsid (52). Salah satu penambang setempat ini juga tengah disibukkan dengan beternak itik.

"Ya sekarang hanya bisa kaya gini. Beternak itik saja di rumah. Bingung mau ngapain lagi ga bisa menambang," jelasnya.

Ia merasa prihatin dengan kejadian delapan penambang yang terjebak air di lubang galian emas. Meski begitu, ia juga meminta kepada pemerintah agar bisa memperhatikan nasib para penambang warga setempat.

"Saya merasa prihatin karena musibah ini merupakan kecerobohan dan bukan dari kesengajaan pekerja warga. Warga sini sekarang tidak menambang karena masih dalam proses penutupan,", ujarnya.

Ia bersama rekan seprofesinya berharap pemerintah setempat serius untuk memberikan pekerjaan yang layak agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saya berharap agar pemerintah atau dinas terkait memberikan solusi karena kegiatan ini sudah menjadi mata pencaharian. Kami minta jika pemerintah serius menutup lokasi tambang, warga diberikan pekerjaan yang layak," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads