Pada mata pelajaran tertentu, siswa biasanya ditugaskan untuk menyusun teks laporan percobaan ataupun teks hasil observasi. Teks-teks tersebut disusun setelah mereka melakukan penelitian atau praktikum yang telah ditugaskan oleh guru.
Sekilas, kedua teks ini memiliki nama dan tujuan penyusunan yang hampir serupa. Padahal, teks laporan percobaan dan teks hasil observasi memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Lalu, apa perbedaan antara teks laporan percobaan dan teks hasil observasi? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Teks Laporan Percobaan?
Mengutip 'Modul Bahasa Indonesia SMP Kelas IX' (2018) oleh Kemendikbud, teks laporan percobaan adalah teks yang menjelaskan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis, biasanya teks seperti ini dipakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.
Teks laporan percobaan biasanya berisi deskripsi data yang rinci dari hasil praktikum, pengamatan, dan penelitian. Teks ini penting disusun untuk mengetahui jalannya kegiatan yang dilakukan dan rekaman data yang didapat.
Teks laporan percobaan juga berfungsi sebagai salah satu bentuk komunikasi ilmiah secara tidak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, penulisan teks laporan percobaan haruslah jelas, lengkap, dan tidak bertele-tele agar pembaca mampu memahami isi teks dengan baik.
Ciri-ciri dari teks laporan percobaan yaitu disusun berdasarkan hasil percobaan atau penelitian disertai pemecahannya, pembahasan masalah dikemukakan secara objektif sesuai fakta, disusun berdasarkan struktur secara runtut, menggunakan bahasa ilmiah yang baku, jelas, komunikatif dan logis, ditulis dengan data lengkap, dibuat menarik dan interaktif, dan menuntaskan masalah secara rinci dan lengkap.
Apa Itu Teks Hasil Observasi?
Mengutip buku 'Teks Laporan Hasil Observasi & Teks Eksposisi' (2022) oleh Dinda Husnul Hotimah, teks hasil observasi adalah teks yang melaporkan sesuatu dari hasil pengamatan. Teks hasil observasi mendeskripsikan suatu objek dalam bentuk, ciri, dan sifatnya umum.
Objek yang dimaksud dalam teks hasil observasi adalah manusia, benda, tumbuhan, hewan, dan berbagai peristiwa. Teks hasil observasi juga mengandung fakta, objektif, dan sesuai kenyataan.
Teks hasil observasi termasuk ke dalam ragam teks yang berbasis fakta. Hal-hal yang disampaikan di dalamnya haruslah faktual. Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan menggunakan referensi lain, pengamatan biasa, maupun media cetak atau internet.
Teks hasil observasi bertujuan untuk memberikan informasi secara objektif dan faktual yang ada di lapangan sesuai hasil pengamatan yang dilakukan penulis.
Selain itu, teks hasil observasi juga bertujuan untuk memberikan informasi terbaru, mengatasi suatu persoalan, untuk mengambil keputusan yang lebih efektif, untuk melakukan pengawasan/perbaikan, dan untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.
Ciri-ciri dari teks laporan hasil observasi adalah mengandung fakta, bersifat objektif, ditulis lengkap dan menyeluruh, bersifat kekinian/terbaru, menambah pengetahuan dan wawasan pembacanya dan tidak ada bagian penutup dari penulis.
Perbedaan Teks Laporan Percobaan dan Teks Hasil Observasi
Berdasarkan penjelasan tersebut, teks laporan percobaan dan teks hasil observasi sekilas memang terlihat mirip. Akan tetapi, kedua teks tersebut memiliki perbedaan besar yang menjadikan teks-teks tersebut berbeda.
Perbedaan teks laporan percobaan dan teks hasil observasi adalah pada fungsi dari kedua teks tersebut. Teks hasil percobaan berfungsi untuk menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis dan berisi paparan data yang rinci mengenai hasil praktek, pengamatan, dan penelitiannya.
Sedangkan, teks hasil observasi berfungsi untuk menceritakan suatu data yang didapat hanya dari kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh penulis tanpa praktikum/penelitian lainnya.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan antara teks laporan percobaan dan teks hasil observasi. Semoga bermanfaat, Lur!
(aku/dil)