.webp)
Proyek jalan tol Jogja-Solo di wilayah Kabupaten Klaten direncanakan memiliki empat exit tol. Pemkab Klaten membidik wilayah empat exit tol tersebut untuk dikembangkan menjadi kota mandiri.
"Dengan APBD kekuatan yang ada, saya sudah perintahkan kepada Pak Sekda bagaimana mengambil peluang untuk daerah yang menjadi exit tol. Di Kabupaten Klaten ada empat exit tol, kita manfaatkan dengan sumber daya yang ada, dengan anggaran yang ada untuk tumbuh menjadi kota - kota mandiri," papar Bupati Klaten Sri Mulyani di acara Forum Bisnis Kabupaten Klaten 2023 di mal pelayanan publik, Selasa (18/7/2023) siang.
Dijelaskan Sri Mulyani, proyek strategis nasional yang operasi 2024 itu diharapkan akan mengangkat ekonomi. Tol diharapkan menarik dan menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tol yang melintas di Kabupaten Klaten diharapkan mengangkat ekonomi. Akan menambah daya tarik, daya dukung ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Klaten," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, selain ada empat exit tol, di Kabupaten Klaten nantinya ada dua rest area. Saat izin ingin membangun tol, Pemkab meminta 50 persen rest area untuk UMKM Klaten.
"Saat itu bargaining saya, 50 persen rest area dikuasai pemerintah daerah untuk menampung UMKM Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten akan mengelola dan diberikan peluang untuk UMKM Klaten," terang Sri Mulyani.
Permintaan itu, sebut Sri Mulyani, dilatarbelakangi di beberapa daerah yang dilalui proyek tol berdampak UKM yang sepi. Dirinya tidak ingin hal itu terjadi di Klaten setelah ada tol.
"Banyak setelah ada tol jadi kota yang sepi. Agar tidak menjadi sepi bargaining saya rest area 50 persen digunakan untuk UMKM berjualan, souvernir sampai kuliner tidak mati," imbuh Sri Mulyani.
Sebelumnya diberitakan, general Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin membenarkan ada rencana penambahan Exit Tol Jogja-Solo di Klaten. Namun, kata dia, exit tol itu tidak dikerjakan tahun ini.
"Betul. Ada exit di Manisrenggo tersebut tapi akan dibangun sekitar 2030 atau sesuai kajian traffic nantinya," jelas Amin kepada detikJateng, Kamis (8/6).
Menurut Amin, pembangunan exit tol baru itu juga tergantung hasil kajian traffic. Jika memang perlu dibangun baru akan dibangun.
"Sepertinya belum tahun ini. Exit dibuka kalau sepi kan kurang maksimal tapi bila kajian traffic memang sudah perlu dibangun ya kita bangun berkoordinasi dengan BPJT dan Bina Marga Kemen PUPR terlebih dahulu," jelasnya.
Tiga exit tol lainnya yaitu exit tol Kuncen (Ceper), Ngawen (Ngawen), dan Somopuro (Jogonalan). Sampai akhir bulan Desember tahun ini ditargetkan sampai Exit Tol Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, rampung.
(prf/ega)
