Video pria pengemis di Pati yang tengah berkaraoke sambil merangkul wanita pemandu karaoke atau LC viral di media sosial. Usai viral hingga diamankan Satpol PP Pati, pengemis bernama Aris Munaji (40) itu mengaku kapok.
"Pokoknya saya tidak tahulah, kok beritanya sampai tersebar, cukup itu saja. Saya menyesal saya tidak tahu malah tersebar di Instagram, di TV," kata Aris kepada wartawan saat ditemui di rumahnya Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Kamis (6/7/2023).
Aris tengah berada di rumah saat ditemui wartawan. Rumah Aris pun cenderung lebih bagus dari rumah warga lain.
Aris mengaku baru pertama kali berkaraoke. Dia mengaku hanya menuruti ajakan teman. Dia juga menyangkal berkaraoke menggunakan hasil meminta-minta, melainkan dibayari oleh temannya.
"Baru pertama kali, itu diajak teman, tidak hasil ngamen, uang pribadi teman saya. Tidak mengeluarkan uang," ujarnya.
Aris mengaku kapok dan tidak akan mengulangi lagi. Aris kini pun menganggur di rumahnya.
"Kapok, terus tersebar di mana-mana, video ke mana-mana saya tidak tahu. Baru diajak ini, sekitar empat hari, yang merekam teman aku yang mengajak. Intinya saya tidak tahu," jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Tegalharjo, Pandoyo menyebut Aris berasal dari keluarga yang mampu. Orang tua Aris bekerja sebagai petani dan pedagang.
"Jadi kalau kemudian hasil mengemis Mas Aris untuk karaoke itu perlu saya klarifikasi, Mas Aris ini sesungguhnya dari keluarga untuk ukuran masyarakat Tegalharjo ini keluarga yang mampu, orang tuanya sangat mampu," kata Pandoyo kepada wartawan di lokasi.
"Oleh karena saya berani mengatakan tidak benar, karena hasil minta-minta untuk karaoke, karena dia keluarga yang cukup mampu," jelas Pandoyo.
Pandoyo mengatakan Aris memiliki keterbatasan fisik. Sehingga, kata dia, Aris memilih jalan sebagai pengemis di jalan.
"Bapak dan ibunya selain petani ada toko, kakaknya usaha toko, hanya mungkin karena ada beberapa keterbatasan Mas Aris fisik ataupun apa bersangkutan jati diri, akhirnya salah mengaplikasikan diri barang kali salah saja keinginan untuk cari jati diri malah jatuhnya ke kafe," ungkap Pandoyo.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(aku/rih)