.webp)
Video pria pengemis di Pati yang berkaraoke sambil merangkul LC viral di media sosial. Begini awal mula terungkapnya pria bernama Aris Munaji (40) asal Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, itu berfoya-foya pakai duit hasil minta-minta.
Video pengemis yang viral itu diunggah akun Instagram @patisakpore. Dalam video 24 detik itu terlihat seorang pria awalnya meminta-minta di lampu merah. Setelah mengemis, pria itu tampak sedang memeluk wanita pemandu karaoke.
"Kiriman info video dari bolo patizen, pengemis nek awan ning bajo puri. Ketika malam hari healing bersama elsi, mulai saiki, sejenis pengemis/gelandangan dll, gausah diberi uang. Pun sudah ada peraturan daerah yang melarang," tulis keterangan video seperti dilihat detikJateng, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah video pengemis 'hedon' itu viral, Satpol PP Pati melakukan penertiban. Hal itu disampaikan Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Pati, Djuharianto kepada wartawan.
"Kita mengadakan penertiban, kebetulan kemarin di medsos sudah muncul pengemis minta-minta di traffic light dan selanjutnya hiburan di hiburan malam, medsos sudah viral ke mana-mana. Paginya tadi sudah saya patroli bersama teman-teman, ternyata siangnya," kata Djuharianto, Selasa (4/7/2023).
Djuharianto mengungkapkan pihaknya sudah dua kali menangkap pengemis bernama Aris itu. Pertama, Aris ditangkap di lampu merah Jalan Puri Pati pada Jumat lalu. Kini Aris ditangkap lagi oleh Satpol PP Pati dan diberikan pembinaan.
"Sudah lama meminta-minta, tindakan sesuai dengan Perda kita melakukan pembinaan. Hasilnya kita sita, itu sifatnya wajib pembinaan," ujar Djuharianto.
Sementara itu Aris mengaku tak tahu videonya viral. Menurutnya video dirinya sedang memeluk LC itu direkam temannya pada Senin (3/7) lalu.
"Yang meminjam HP teman aku untuk video, tapi tidak tahu kok ternyata diviralkan, tidak tahu siapa yang viralkan, intinya temanku yang minjam HP yang rekam video," kata Aris di kantor Satpol PP Pati, Selasa (4/7/2023).
Aris mengaku saat itu berkaraoke bersama dua temannya dari kampung. Kedua temannya itu bukan pengemis seperti dirinya. Mereka lalu patungan untuk menyewa jasa LC. "Kalau itu (karaoke peluk LC) baru sekali itu. Iuran Rp 250 ribu bertiga," ujarnya.
Aris mengaku sering meminta-minta uang di kawasan lampu merah Puri Pati. Alasannya nekat meminta-minta karena terlilit utang. Tiap hari dia bisa mengumpulkan Rp 100 ribu-Rp 150 ribu.
Dia juga mengaku uang hasil meminta-minta itu sesekali untuk karaoke. "Sering minta-minta kalau ramai Rp 150 ribu, kalau sepi Rp 100 ribu dari pagi sampai sore," kata Aris yang kini mengaku kapok setelah dua kali diciduk Satpol PP Pati.
(dil/rih)
