Ratusan Monyet 'Turun Gunung', Warga Desa Cikakak Banyumas Resah

Ratusan Monyet 'Turun Gunung', Warga Desa Cikakak Banyumas Resah

Anang Firmansyah - detikJateng
Minggu, 04 Jun 2023 10:10 WIB
Monyet yang berkeliaran di di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, meresahkan warga. Foto diambil Minggu (4/3/2023).
Monyet yang berkeliaran di di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, meresahkan warga. Foto diambil Minggu (4/3/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Ratusan ekor monyet mulai berkeliaran di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Meski fenomena itu kerap terjadi saat kemarau, kehadiran ratusan monyet itu tetap membuat warga resah.

Sebab, monyet yang biasanya hidup di bukit yang ada di desa itu kerap memasuki rumah warga dan merusak lahan pertanian.

Slamet (69) warga RT 03 RW 04, desa setempat menyebut jika musim kemarau seperti ini ada ratusan monyet yang turun ke permukiman untuk mencari makan. Monyet tersebut berasal dari dua kelompok berbeda. Dari wilayah gerumbul Gandarusa dan kawasan perbukitan hutan pinus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari daerah Gandarusa kalau di sana sudah tidak ada makanan maka turun. Kalau kumpul ke sini ya ada sekitar 500 an monyet. Mereka turun untuk cari makan ke permukiman warga," kata dia saat ditemui, Minggu (4/6/2023).

Gerombolan monyet ini sebenarnya biasa berkeliaran di kawasan Masjid Sakatunggal pada hari-hari biasanya. Namun saat musim kemarau seperti ini rumah warga juga menjadi sasaran gerombolan monyet untuk mencari makan.

ADVERTISEMENT

"Warga disini sudah lebih waspada kalau musim kemarau. Pintu rumah pasti selalu tertutup. Apalagi dapur, terbuka sedikit saja dan lengah bisa jadi serangan monyet. Apa saja pasti diambil. Entah itu nasi yang di dalam cething. Tidak satu dua monyet, tapi bisa sampai belasan yang masuk," terangnya.

Tidak hanya menyasar kawasan permukiman, lahan pertanian juga tak luput dari sasaran kelompok monyet yang kelaparan. Terlebih petani yang berada dalam radius 1 km.

"Kemarau itu sudah tidak ada makanan. Terus menyerangnya ke tanaman petani. Karena sudah tidak ada makanan akhirnya turun," jelasnya.

"Yang dimakan pisang, terus kelapa. Jadi petani di Cikakak dengan radius 1 km sudah tidak bisa menanam apa-apa. Kelapa saja itu, besar sedikit sudah langsung diambil. Apalagi pisang," sambungnya.

Monyet yang berkeliaran di di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, meresahkan warga. Foto diambil Minggu (4/3/2023).Monyet yang berkeliaran di di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, meresahkan warga. Foto diambil Minggu (4/3/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Di perbukitan Desa Cikakak yang rawan kekeringan juga tidak menyisakan air. Jadi banyak monyet ini yang turun gunung untuk mencari minum dan mandi.

"Kalau musim kemarau itu makin banyak yang kesini. Kadang-kadang air kan juga sudah tidak ada di atas. Jadi mereka turun untuk minum di sungai Asahan," ungkapnya.

Sementara itu, Jimun (58) warga lainnya merasakan hal serupa. Ia bahkan merasa resah kalau sedang musim kemarau seperti ini. Sebab monyet yang hidup di kawasan setempat sudah mengganggu.

"Kalau kemarau itu memang seperti ini sering turun. Ya resah juga sebenarnya. Karena sudah mengganggu warga. Tapi mau bagaimana lagi. Kami cuma bisa mengantisipasi dan pasrah saja," pungkasnya.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads