Imam Besar Masjid Istiqlal Digadang Jadi Cawapres Ganjar, PDIP Bilang Begini

Nasional

Imam Besar Masjid Istiqlal Digadang Jadi Cawapres Ganjar, PDIP Bilang Begini

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 16 Mei 2023 17:41 WIB
KH Prof Nasaruddin Umar
Foto: KH Prof Nasaruddin Umar.(dok.ist)
Solo -

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut ada 10 kandidat bakal cawapres yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ada isu nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar masuk bursa cawapres Ganjar. Apa kata PDIP?

"Saya malah baru tahu dari kamu. Saya belum, mesti saya tanya Ibu (Megawati Soekarnoputri) dulu apa benar begitu," kata Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir detikNews, Selasa (16/5/2023).

Utut menyebut penentuan bacawapres Ganjar dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Soal Nasaruddin Umar yang digadang menjadi cawapres, menurutnya hal itu adalah pertimbangan Megawati Soekarnoputri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau menurut saya, Ibu kalau misalnya mengajukan orang capres, cawapres, mungkin pertimbangannya bukan balas budi lah, pertimbangannya pasti untuk kepentingan terbesar bangsa kalau saya tahu pemikirannya seperti itu," kata Utut.

"Kalau sekarang nama-nama tentu kan masih banyak yang harus digodok kan, nggak ada yang plus semua ada di dia, atau minus semua ada di dia. Makanya ditimbang-timbang," sambung Utut.

ADVERTISEMENT

Utut pun kembali mengingatkan pernyataan Megawati untuk bersabar. Soal nama Nasaruddin Umar yang mencuat sebagai kandidat bacawapres Ganjar, Utut menegaskan dia baru mendengar hal ini ketika diwawancara wartawan.

"Pas kita ketemu dengan PPP hari Minggu itu, 3 minggu silam itu, Ibu bilang mohon sabar. Kalau Ibu ngomong seperti tadi saya juga baru denger dari kamu," ujar Utut.

Meski begitu, Utut memuji sosok Nasaruddin Umar. Utut mengatakan pemahaman agama Nasaruddin Umar amat dibutuhkan untuk bangsa.

"Kalau Pak Nasaruddin Umar kan memang orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti Indonesia," ujar Utut.




(ams/dil)


Hide Ads