April Mop adalah perayaan yang dilakukan serentak oleh orang-orang di seluruh dunia pada 1 April setiap tahun. Berikut pengertian, sejarah, dan perayaan April Mop lengkap dengan contoh leluconnya yang terkenal.
1 April biasa diperingati oleh masyarakat dunia sebagai April Fools' Day atau April Mop yang identik dengan lelucon. April Mop terus dirayakan dari generasi ke generasi karena perayaan ini menjadi momen dimana orang-orang bebas melontarkan candaan tanpa rasa bersalah.
Sebagai hari bebas bercanda, April Mop tidak hanya dirayakan oleh masyarakat sipil, tapi juga dirayakan oleh berbagai lapisan masyarakat hingga media massa. Simak pengertian, sejarah, dan perayaan April Mop lengkap dengan contoh leluconnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu April Mop?
Pengertian April Mop
Buku 'The Story Behind April Fools' Day' (2020) oleh Melissa Rae Shofner mengatakan bahwa April Mop adalah hari dimana orang-orang saling menjahili satu sama lain dengan lelucon dan kebohongan.
April Mop dirayakan sejumlah negara setiap tahun pada tanggal 1 April. Saat April Mop tiba, orang-orang diperbolehkan untuk berbohong dan melontarkan lelucon kepada orang lain disertai ucapan 'April Mop!' di akhir lelucon.
Lelucon yang paling umum dan sering dilakukan oleh orang-orang pada April Mop adalah mengganti penggunaan gula dengan garam. Sasaran atau korban lelucon tersebut tidak bisa marah, karena membuat orang lain kesal adalah hal yang lumrah di hari April Mop.
Sejarah April Mop
Belum ada yang tahu pasti kapan April Mop pertama kali ditemukan dan dirayakan. Ada berbagai versi April Mop yang berasal dari sejumlah negara di dunia. Di Norwegia, tercatat bahwa April Mop dulunya berasal dari perayaan untuk menghormati dewa perusak dan kekacauan, Loki. April Mop dirayakan dengan saling menjahili dan melempar lelucon hingga tengah malam, serta berbohong tanpa harus merasa bersalah atau dipersalahkan.
Berbeda dengan Prancis, April Mop dipercayai berasal dari peralihan kalender Julian ke kalender Gregorian. Kedua kalender tersebut memiliki perbedaan awal tahun baru dimana Julian berawal pada 1 April sementara Gregorian berawal pada 1 Januari.
Tidak semua orang mengetahui peralihan kalender tersebut, karenanya mereka tetap merayakan tahun baru pada 1 April. Tindakan mereka pun dijadikan sebagai lelucon dan dijuluki "April Bodoh".
Lain halnya dengan asal-usul April Mop dari Roma Kuno. Di sana terdapat festival Hilaria yang dirayakan oleh pengikut kultus Cybele setiap 25 Maret. Dalam festival tersebut, orang-orang akan menyamar dan mengejek orang lain.
Atas asal-usulnya yang ambigu, April Mop kemudian dirayakan orang-orang sebagai tanda kedatangan musim semi. Karena orang-orang biasanya merasa ditipu oleh perubahan musim dingin ke musim semi yang seringkali tidak terduga.
Perayaan April Mop di Sejumlah Negara
Majalah 'Notre Dame' (2017) oleh Sekolah Notre Dame mencatat di India, ada perayaan bernama Festival Holi. Namun, festival ini tidak dirayakan pada 1 April, melainkan pada 31 Maret. Pada hari itu, orang-orang akan saling melemparkan bubuk atau air yang berwarna-warni.
Lalu di Perancis ada perayaan bernama April Fish yang dirayakan pada 1 April setiap tahunnya oleh anak-anak sekolah. Mereka akan menempelkan potongan kertas berbentuk ikan di belakang punggung orang dewasa. Kemudian jika mereka berhasil menemukannya, maka mereka disebut 'Poisson d'Avril'.
Lain halnya dengan di Skotlandia, April Mop dirayakan selama dua hari yaitu pada tanggal 1 dan 2 April. Hari pertama disebut sebagai 'Hari Berburu Orang Bodoh'. Pada hari itu, seseorang akan meminta tolong pada orang lain untuk mengirimkan surat yang masih tersegel secara estafet. Estafet surat tersebut terus dilakukan dan tidak akan selesai selama April Mop. Kemudian pada hari kedua, adalah hari untuk menendang bokong orang-orang.
Berbeda dengan masyarakat Jerman, mereka merayakan April Mop dengan mengerjai siapapun dengan bebas. Bahkan, stasiun TV, koran, dan radio biasanya membuat satu berita yang tidak benar. Tapi, berita tersebut tidak akan mengecoh siapapun karena mereka akan menyebut "April, April" yang menjadi tanda kalau berita tersebut hanya lelucon.
Tragedi April Mop
April Mop sangat identik dengan lelucon dan kebohongan. Bahkan ada beberapa berita penting yang terjadi di hari April Mop namun hanya dianggap sebagai lelucon oleh masyarakat dunia.
Pada 1 April 1946, tsunami berkecepatan 804 km/jam dengan tinggi 30 meter melanda Hawaii. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai "Tsunami April Mop", karena banyak orang yang menjadi korban karena tidak mempercayai berita kedatangan tsunami dan hanya menganggapnya sebagai lelucon.
Kemudian pada 1 April 1984 seorang penyanyi legendaris Amerika, Marvin Gaye, meninggal dunia karena dibunuh oleh ayahnya. Marvin Gaye tewas ditembak di rumahnya sendiri ketika sedang mengobrol dengan ibunya.
Tragedi lain yang terjadi pada 1 April adalah meninggalnya penyanyi papan atas Asia, Leslie Cheung yang mengakhiri hidupnya di sebuah hotel di Hongkong pada 2003 silam. Penyanyi yang lagunya sering diputar di radio dan televisi ini diduga menderita depresi.
Contoh Lelucon April Mop
Salah satu contoh lelucon April Mop yang terkenal di dunia adalah lelucon tahun 1698 yang mengatakan bahwa di London Tower terdapat singa sedang mandi. Masyarakat London yang penasaran dengan wujud asli singa pun berbondong-bondong ke London Tower untuk melihat singa mandi, padahal tidak ada.
Selain itu, Google juga pernah merayakan April Mop yang menghebohkan dunia. Pada 2004, Google merilis produk yang diberi nama Coffee To The Home (CTTH), yaitu sebuah program baru yang memungkinkan kopi bisa disalurkan langsung ke pelanggan melalui Google Fiber.
Ajaib, karena kita bisa memesan kopi melalui PC atau handphone dan tinggal menuangnya melalui kran fiber. Saat semua orang sudah heboh dengan program baru tersebut, Google mengatakan "Selamat, kamu semua kena April Mop."
Demikian pembahasan mengenai April Mop mulai dari pengertian, sejarah, perayaan, dan contohnya. Bagi kamu yang berencana merayakan April Mop, jangan lupa menjaga batas aman leluconmu ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sip/sip)