Teks ceramah tentang Isra Miraj harus dipersiapkan oleh siapapun yang hendak menyampaikan ceramah dalam acara peringatannya. Isra Miraj yang merupakan kisah perjalanan spiritual Rasulullah SAW memiliki banyak makna yang bisa disampaikan dalam ceramah.
Dikutip dari laman resmi Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Banten, https://biroekbang.bantenprov.go.id/, peristiwa Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Kabah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem. Sementara itu, Miraj merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjid Al Aqsa menuju ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Usai perjalanan Isra Miraj tersebut umat Islam kemudian diwajibkan menunaikan salat lima waktu dalam sehari. Pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat sebanyak 50 kali dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini kumpulan contoh ceramah Isra Miraj, dikutip detikJateng dari laman resmi Kemenag Jawa Barat dan Scribd.com.
Ceramah Isra Miraj 1
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat (...)
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayahNya kepada kita semua, sehingga kitab isa bertemu dengan bulan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah, yaitu bulan Ramadhan.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW pada keluarga dan para sahabat beliau serta semua pengikut ajaran-ajaran beliau. Karena lantaran beliaulah sehingga kita mendapat petunjuk melalui ajaran-ajaran Islam dan dengan demikian kita bisa membedakan mana perkara yang haq dan mana perkara yang bathil.
Hadirin yang saya hormati
Pada bulan Rajab kita senantiasa mengingat kembali peristiwa yang sangat besar, dimana dalam peristiwa Isra Miraj itulah Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu yang asal mulanya lima puluh waktu dalam sehari semalam.
Adapun yang dimaksud dengan Isra dalam arti bahasa adalah perjalanan di malam hari. Namun, yang dimaksud dalam agama Islam adalah perjalanan Rasulullah SAW di malam hari dari Masjidil haram menuju Masjidil Aqsa yang penuh berkah di sekelilingnya. Hal tersebut sudah difirmankan oleh SWT dalam Al-Quran surat Al Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Setelah kita perhatikan sejenak tentang ayat Al-Quran tersebut, maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa apa yang difirmankan oleh Allah tersebut telah terbukti seperti kita saksikan pada zaman sekarang ini, yakni di sekeliling Masjidil Haram benar-benar diberkati dengan rizki yang melimpaj serta kewibawaann yang luar biasa sehingga setiap tahun berduyun-duyun orang mengunjungi untuk menunaikan ibadah haji sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini.
Adapun yang dimaksud dengan Miraj menurut arti bahasa adalah naik k etas dengan menggunakan tangga, tetapi yang dimaksud menurut syariat agama Islam adalah Allah menaikkan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa sampai Sidratul Muntaha, yaitu suatu tempat yang paling tingga yang tak akan mampu manusia manapun, sekaligus menggunakan alat-alat canggih dalam kemajuan teknologi yang serba canggih ini, selain Rasulullah SAW yang telah dikehendaki Allah SWT.
Di sanalah beliau menerima perintah salat lima waktu yang semua lima puluh waktu dalam sehari, namun dengan kemurahan Allah SWT dimohon keringanannya hingga tinggal lima waktu yang tidak mengurangi pahalanya lima puluh kali tersebut yang wajib dikerjakan oleh beliau beserta segenap umat beliau.
Hadirin yang saya hormati,
Tepat peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW terjadi dengan kehendak Allah SWT pada malam 27 Rajab tahun 11 H.
Adapun hikmah dari Isra Miraj ini adalah menanamkan kekuatan batin beliau Rasulullah SAW atas cobaan atau musibah yang menimpa pada beliay sepeninggalan paman, kakek, serta istri tercintanya,
Selain menanamkan kekuatan batin kepada nabi, Allah juga memberikan ujian terhadap segenap umat Islam baik di zaman Rasulullah SAW maupun di zaman sekarang. Dengan peristiwa Isra Miraj tersebut akan Nampak bagi siapa yang beriman secara murni, maka akan lebih tebal imannya dengan peristiwa tersebut, karena peristiwa yang sehebat bagaimanapun tidak akan ada kesulitan apabila dikehendaki Allah SWT. Dan bagi orang yang imannya tipis akan berubah menjadi murtad, karena tidak percaya dengan peristiwa Isra Miraj tersebut.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Ceramah Isra Miraj 2
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
اِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِىاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَلَهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِىَّ بَعْدَهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَهُ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّ مَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحسر: 18)
Hadirin rahimakumullah
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.
Hadirin rahimakumullah
Kata "Isra" dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina. Miraj berarti naik ke atas. Menurut istilah Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah Swt.
Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan padanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Hadirin rahimakumullah
Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.
Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:
Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah. Kedua, Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir'aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem,yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Keima, Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.
Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malikat jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As
Hadirin rahimakumullah
Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.
Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.
Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah Swt. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.
Demikian contoh ceramah Isra Miraj singkat tentang memaknai perjalanan Rasulullah SAW yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat, Lur!
(sip/sip)