.webp)
Status Gunung Api Dieng hampir sebulan ini masih berstatus waspada. Hingga saat ini masih terjadi gempa tektonik lokal di area Gunung Api Dieng.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat terjadi gempa tektonik lokal hingga 17 kali. Sedangkan tektonik jauh 1 kali.
"Kegempaan masih terus terjadi hingga saat ini. untuk itu, status Gunung Api Dieng sekarang masih level II, yakni waspada," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip saat dihubungi detikJateng, Rabu (8/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surip mengatakan saat status normal, kegempaan di area Gunung Api Dieng tidak terjadi setiap hari. Gempa terbanyak saat Gunung Api Dieng status normal hanya 1 sampai 2 kali.
"Kalau normal itu kadang tidak ada gempa. Kalau ada gempa paling 1 sampai 2 kali," sambungnya.
Sementara untuk konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang relatif turun dibanding bulan Januari lalu. Saat ini konsentrasi gas CO2 minimal 0,16 persen volume dan maksimal 0,18 persen volume.
"Bulan kemarin konsentrasi gas CO2 sempat 1,4 persen volume. Kalau status normal konsentrasi gas CO2 itu hanya 0,5 persen volume," terangnya.
Meski begitu, hingga saat ini warga maupun wisatawan tetap dilarang mendekat ke bibir Kawah Sileri dan Kawah Timbang. Radius aman untuk kawah Sileri 1 kilometer dan Kawah Timbang 500 meter dari bibir kawah.
"Untuk larangan masih diberlakukan. Yakni dilarang mendekat untuk Kawah Sileri dengan jarak aman 1 kilometer, dan untuk Kawah Timbang 500 meter dari bibir kawah," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, mulai 13 Januari 2023 status Gunung Api Dieng naik dari normal menjadi waspada. Menyusul terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Api Dieng.
(ams/rih)
