Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari Sejak Merdeka dan HPN 2023

Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari Sejak Merdeka dan HPN 2023

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 06 Feb 2023 11:26 WIB
PWI (Mulia-detikcom)
Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari Sejak Merdeka dan HPN 2023. Foto: PWI (Mulia-detikcom)
Solo -

Hari Pers Nasional (HPN) diperingati tiap tanggal 9 Februari. Hari Pers Nasional dirayakan untuk memperingati lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan pertama di Indonesia. Berikut sejarah Hari Pers Nasional dan serba-serbi HPN 2023.

Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari

Dikutip detikJateng dari situs resmi PWI, Persatuan Wartawan Indonesia berdiri pada 9 Februari 1946 di Solo. Lahirnya PWI menjadi bukti bahwa wartawan Indonesia turut berjuang dalam menentang kembalinya penjajah ke tanah air. Maka itu 9 Februari juga dkenal sebagai Hari Pers Nasional (HPN).

Dalam situs pwi.or.id dijelaskan, pada 9 Februari 1946, sewaktu pasukan Inggris dan Belanda sedang meningkatkan operasi pendaratan dan pendudukan di berbagai daerah republik, wartawan-wartawan Republiken mengadakan kongres pertamanya di Surakarta untuk membentuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kongres yang melahirkan PWI itu dihadiri wartawan dari daerah republik dan wartawan-wartawan yang berhasil lolos dari daerah-daerah pendudukan dan dari incaran serdadu Sekutu atau Belanda.

Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai berlangsungnya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus-2 November 1949, para tokoh PWI telah melangsungkan tiga kali kongres.

ADVERTISEMENT

Kongres Wartawan 1946-1949

Kongres pertama di Solo pada 9-10 Februari 1946 yang menghasilkan pengurus yang diketuai Mr Sumanang, diperkuat Sudarjo Tjokrosisworo, Sjamsuddin Sutan Makmur, B M Diah, Sumantoro, Ronggo Danukusumo, Djawoto, dan Harsono Tjokroaminoto.

Kongres kedua di kota Malang, 23-24 Februari 1947, menetapkan pengurus baru terdiri Usmar Ismail sebagai ketua, dibantu Djamal Ali, Sudarjo Tjokrosisworo, Sumanang, dan lain-lain. Pada kongres ketiga di Jogja, 7-9 Desember 1949, Djawoto terpilih sebagai ketua, dibantu Djamal Ali, Darsjaf Rachman, Mashud dan lan-lain.

Pada kongres PWI pertama di Solo, para wartawan pergerakan sudah memikirkan pentingnya upaya di bidang pengusahaan pers demi kelangsungan hidup pers sebagai alat perjuangan dan pembangunan bangsa.

Mengingat kepentingan inilah peserta kongres sepakat membentuk panitia berjumlah 10 orang. Dibentuknya panitia tersebut mendorong lahirnya Serikat Perusahaan Suratkabar (SPS) di Jogja pada 8 Juni 1946, yang namanya kemudian menjadi Serikat Penerbit Suratkabar.

Anggota pengurus SPS pada saat pembentukannya termasuk wartawan-wartawan pergerakan seperti Sjamsuddin Sutan Makmur, Djamal Ali, Ronggo Danukusumo dan Sumanang.

Dalam artikel 'Sekilas Sejarah Pers Indonesia' karya Tribuana Said di pwi.or.id dijelaskan bahwa perkembangan politik liberalisme saat itu tercermin pula dalam kehidupan pers nasional.

Pada tahun pertama, 1950, surat kabar-surat kabar menentukan pilihan mereka dalam menyikapi pertentangan politik seputar hasil-hasil KMB, dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dengan pertentangan partai-partai, baik di parlemen mau pun dalam kabinet.

Suasana dan keadaan politik yang liberalistik ini terpantul dalam pola pemberitaan, garis editorial atau tajuk rencana, bentuk karikatur, dan isi pojok penerbitan pers, terutama penerbitan pers masing-masing partai. Menurut data tahun 1954, di seluruh Indonesia saat itu terdapat 105 surat kabar harian dengan total oplah 697.000 lembar.

HPN 2023 di Sumatra Utara

Hari Pers Nasional (HPN) 2023 akan diselenggarakan di Provinsi Sumatra Utara, Medan, pada tanggal 1-9 Februari 2023. Ketua Panitia HPN 2023, Mirza Zulhadi mengatakan dalam rangkaian HPN 2023 ini akan ada kegiatan diantaranya seminar di Jakarta dan Surabaya.

"Khusus seminar di Jakarta, tema seminar tentang pertambangan, sedangkan seminar yang diadakan di Surabaya oleh PWI Jawa Timur memang diadakan sebatas untuk memperingati HPN saja, tema yang diusung dalam seminar di Surabaya adalah tentang kelautan," kata Mirza Zulhadi, Selasa (10/1), dikutip dari pwi.or.id.

Menurut situs Pemerintah Kota Padangsidimpuan, Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Sumatra Utara (Sumut) direncanakan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur se-Indonesia, 13 Duta Besar, hingga wartawan se-Indonesia.

Rangkaian HPN 2023 di Sumut dimulai tanggal 7 Februari 2023. Diperkirakan tamu akan mulai berdatangan pada tanggal 6 Februari.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.




(dil/sip)


Hide Ads