Tinggi letusan erupsi Gunung Semeru pagi ini mencapai 800 meter dari puncak Mahameru (4.476 mdpl). Dilansir detikJatim, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali erupsi pada pukul 07.50 WIB.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 79 detik," kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Senin (23/1/2023).
Dikutip dari detikJatim, Ghufron mengatakan kolom abu dari Gunung Semeru itu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun merekomendasikan agar warga mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," jelas Ghufron.
PVMBG juga mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga juga diminta tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
"Sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tegas Ghufron, demikian dilansir detikJatim.
(dil/dil)