Regional

Jepang Sempat Pantau Potensi Tsunami Usai Erupsi Semeru, BMKG Buka Suara

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 05 Des 2022 06:25 WIB
Solo -

Jepang sempat melakukan pemantauan pengaruh erupsi Gunung Semeru terkait potensi tsunami di wilayahnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan terkait pantauan Jepang tersebut.

"Itu sebenarnya untuk antisipasi aja bahwa gunung api itu dikhawatirkan bisa menimbulkan letusan besar, gelombang kejut. Dulu kan yang tahun Januari 2002 itu kan Hunga Tonga itu kan erupsi itu memang gede. Sebenarnya masih di bawah letusan Krakatau 1883. Jepang tampaknya khawatir terjadi gelombang kejut sehingga dia mengantisipasi itu," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dihubungi, demikian dikutip dari detikNews, Minggu (4/12/2022).

Menurut Daryanto apa yang dilakukan BMKG Jepang tidak salah. Namun dia menilai erupsi Gunung Semeru belum akan sampai menimbulkan tsunami di Jepang.

"Sebetulnya nggak salah. Tapi kan kita tahu ini kan yang ada di erupsi yang terjadi di Semeru APG (Awan Panas Guguran), nah itu masih belum bisa menimbulkan seperti itu lah," ujarnya.

Daryanto mengatakan erupsi Gunung Semeru berjenis APG. Dia menyebut BMKG Jepang juga telah mengeluarkan rilis yang menyampaikan tidak ada tsunami sebagai dampak erupsi Gunung Semeru terhadap wilayahnya.

"Jadi sebenarnya kalau waspada sah-sah saja, kenyataan yang terjadi di gunung ini tuh jenisnya APG sehingga itu kan membuat masyarakat takut. Malah rilis dia terakhir tidak ada dampak," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyampaikan tengah menginvestigasi mengenai apakah erupsi Gunung Semeru menimbulkan tsunami di wilayahnya.

Dikutip dari situs Japan Meteorological Agency (JMA), Minggu (4/12), dijelaskan bahwa adanya kemungkinan timbulnya tsunami akibat letusan Gunung Semeru. Namun, ketinggian gelombang yang bisa ditimbulkan tidak diketahui.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan jika tsunami terjadi akibat letusan Gunung Semeru dan mencapai Jepang, maka diperkirakan dapat tiba di Miyakojima dan Yaema di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....




(sip/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork