Orang Tua Mahasiswa Papua Temui Ganjar Usai Putrinya Lulus S2 Undip

Orang Tua Mahasiswa Papua Temui Ganjar Usai Putrinya Lulus S2 Undip

Yudistira Perdana Imandiar - detikJateng
Selasa, 02 Agu 2022 16:21 WIB
Ganjar dan Orang Tua Mahasiswa Papua
Foto: Istimewa
Jakarta -

Satu keluarga dari Waropen, Papua, mendatangi rumah dinas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Keluarga Uria Wopari dan istrinya Rensina Haibini Wopari itu ingin bertemu Ganjar yang mereka anggap berjasa membantu biaya kuliah putri mereka, Selviana Indira, di Semarang.

Uria mengatakan sudah satu pekan berada di Semarang untuk menghadiri wisuda Selviana sebagai Magister Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro (Undip).

Meskipun wisuda sudah berlangsung pada 28 Juli lalu, Uria belum pulang karena ingin bertemu Ganjar. Setelah menunggu beberapa hari, Uria akhirnya bisa mendapatkan jalan bertemu Ganjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berjanji tidak akan pulang sebelum bertemu bapak. Kami ingin berterima kasih karena putri kami bisa lulus S2 karena beliau," kata Uria dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Uria menyatakan bertemu Ganjar adalah kebanggaan baginya. Sebab, kata dia, Ganjar sudah jadi idola warga Papua. Ganjar dianggap berjasa telah memperhatikan dan melindungi pelajar Papua selama sekolah di Jateng.

ADVERTISEMENT

"Kami merasa ini sebuah hal yang luar biasa karena ada seorang pemimpin, Bapak Ganjar Pranowo, yang dengan tulus dan tidak pernah kami mengenal akan beliau secara langsung dalam keseharian. Beliau dengan hatinya yang tulus dapat memberikan bantuan bagi anak Papua," tutur Uria.

Sementara itu, Selviana menceritakan bagaimana ia bisa mendapatkan bantuan dari Ganjar Pranowo. Berawal ketika Ganjar berkunjung ke asrama dan bertemu dengan mahasiswa Papua, Selviana bersama beberapa mahasiswa intens berkomunikasi sampai Ganjar memberikan bantuan untuk biaya kuliah.

"Memang kalau dilihat beliau sangat memperhatikan kami dari ujung Timur, Papua. Beberapa kali juga sempat memberikan bantuan kepada kami di wilayah Jateng, khususnya pelajar-mahasiswa dalam membantu perkuliahan kami maupun memotivasi dalam pendidikan kami di sini," ungkap Selviana.

Sekitar setengah jam, Uria beserta istri dan putrinya bertemu Ganjar. Uria sekaligus memberi cinderamata berupa mahkota kasuari khas Papua.

Di sisi lain, Ganjar mengatakan dari sekian banyak warga Papua yang ada di Jawa Tengah dirinya mungkin tidak tahu masalah yang dialami setiap orang. Ganjar merasa beruntung ada orang yang mempertemukan dengan Selviana sehingga masalahnya dapat diselesaikan dan berhasil meraih gelar Magister.

"Pasti saya juga punya keterbatasan secara pribadi tapi secara institusi itu biasanya butuh waktu yang cukup banyak. Tapi betul Tuhan pasti punya rencana sendiri. Kita tidak kenal, tapi ada orang yang mempertemukan sehingga pada saat saya dikasih tahu ada anak pintar tapi ada masalah bagaimana, ya sudah selesaikan jangan sampai DO karena pasti akan menjadi harapan tidak hanya keluarga tetapi dari warga Papua," jelas Ganjar.

Ganjar mengaku bangga karena setelah lulus S2, Selviana berkeinginan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Papua untuk mengabdikan ilmu yang diperoleh demi kemajuan masyarakat Papua.

"Saya senang tadi waktu saya tanya setelah ini mau ke mana, ternyata ingin pulang ke Papua. Itu hebat. Jayapura kota yang sangat indah dan banyak kesan saya pribadi karena beberapa kali saya ke sana (Papua). Sambutannya luar biasa," imbuh Ganjar.

(ncm/ega)


Hide Ads