Luluh Dirayu Ganjar, ODGJ di Banyumas Ini Sukses Dievakuasi

Luluh Dirayu Ganjar, ODGJ di Banyumas Ini Sukses Dievakuasi

Vandi Romadhon - detikJateng
Senin, 18 Jul 2022 11:06 WIB
Ganjar saat merayu salah seorang ODGJ di Purwokerto, Banyumas, Senin (18/7/2022).
Ganjar (kaus merah) saat 'merayu' salah seorang ODGJ di Purwokerto, Banyumas, Senin (18/7/2022). (Foto: dok. Pemprov Jateng)
Banyumas -

Relawan ODGJ Banyumas Raya mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk 'berburu' orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah itu. Bersama relawan, Ganjar sempat bertemu dengan salah satu ODGJ di depan Masjid Tujuh Belas Purwokerto.

ODGJ berusia paruh baya itu awalnya ketakutan saat Ganjar dan relawan mendekatinya. ODGJ tersebut menolak bantuan para relawan dan beralasan takut akan dipasung.

Namun usai dirayu, ODGJ itu pun luluh. Ganjar bahkan sempat memberi uang pada ODGJ itu karena pria itu mengatakan ingin ke notaris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini uangnya buat ke notaris ya. Itu dipotong dulu rambutnya sama kukunya biar ganteng. Kan mau ketemu notaris," kata Ganjar.

ODGJ itu pun akhirnya menurut. Bahkan ia berkali-kali tertawa dengan candaan dan guyonan Ganjar. Setelah selesai dipotong rambut dan kukunya, relawan memandikannya di masjid dan menelpon ambulans PMI untuk mengevakuasi ODGJ ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Ini luar biasa. Jadi sebenarnya kalau kita melihat dulu ada Sinau Hurip, hari ini ada relawan ODGJ Banyumas. Cara komunikasinya juga bagus dengan mereka, mulai dari nggak mau terus kemudian sampai bisa tersenyum. Itu sebuah proses yang saya nggak punya ilmunya. Ini betul-betul kawan-kawan yang dengan hati, tulus, mereka peduli dengan ODGJ. Hebat lah," ungkapnya.

Ganjar melihat sendiri bagaimana para relawan itu bekerja dengan tulus. Mereka sering hunting mencari ODGJ dan melakukan perawatan.

Para relawan ini juga sudah memahami SOP yang baik untuk menangani para ODGJ. Yakni dengan pendekatan, diurus dan dibersihkan lalu dibawa ke rumah sakit.

"Kalau kita bicara Pancasilanya, ini itu tidak hanya menghafal, tapi melakukan. Artinya bicara kemanusiaan yang adil dan beradabnya itu. Nilai kemanusiaan yang tinggi sekali dan tidak banyak orang yang peduli dengan mereka. Makanya saya mendukung kawan-kawan hebat ini ya, relawan ODGJ Banyumas. Mudah-mudahan berkembang, tunjukkan keikhlasan dalam membantu saudara-saudara kita ini," tuturnya.

Sementara anggota relawan ODGJ Banyumas Sapto Hadi Wibowo mengaku sudah menyelamatkan lebih dari 200 ODGJ untuk mendapat perawatan. Menurutnya, ada banyak kisah haru, diantaranya sempat mempertemukan ODGJ yang hilang selama puluhan tahun dengan keluarga.

"Ada juga ODGJ yang kita temukan, kita rawat dan kembalikan ke keluarga. Alhamdulillah dia sembuh dan diterima oleh keluarga serta lingkungan. Sekarang, ODGJ itu sudah jadi pengusaha batu bata, ada yang perajin genting dan lainnya. Itu yang membuat kami semakin semangat," kata Sapto

Dia menuturkan, relawan-relawan ODGJ Banyumas terbentuk pada Desember 2020 lalu. Anggotanya sudah 52 orang dari berbagai kalangan.

"Alasan kami mendirikan relawan ini karena kadang ODGJ di jalanan itu kan orang melihatnya sebelah mata, mungkin karena orangnya kotor, dekil, apalagi terlihat yang rambutnya gondrong atau gimbal itu ya mungkin dari situlah orang jadi takut. Jadi kita terbentuk setidaknya kita mengedukasi warga, ke masyarakat, dan kita bisa membersihkan ODGJ agar nantinya bisa bersih, bisa seperti kita semua," ujarnya.




(aku/mbr)


Hide Ads