Selasa Pahing 26 April 2022: Murah Hati, Pandai

Penanggalan Jawa

Selasa Pahing 26 April 2022: Murah Hati, Pandai

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 26 Apr 2022 07:30 WIB
Ilustrasi kalender atau tanggal merah
Ilustrasi kalender (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Solo -

Hari ini, Selasa (26/4/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 24 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Tolu.

Weton (hari kelahiran) Selasa Pahing memiliki neptu 12. Kecenderungan umumnya boros, hatinya agak lemah, tapi jika sudah marah sulit dikendalikan dan menyesalnya belakangan. Murah hati serta suka menolong orang yang disenangi. Banyak rezeki, tapi agak tamak.

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe "mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan". Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang terlebih memesona terhadap lawan jenisnya. Adapun Pancasuda, Satriya Wirang. Luhur budinya tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang sehingga kurang berwibawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Tolu, lambang dewanya Bathara Bayu. Sosok pribadi yang pandai dan dapat membuat nyaman hati orang lain. Akan tetapi, jika sedang marah berbahaya, sulit dikendalikan. Gedhongnya di depan, sifatnya senang pamer kekayaan dan dermawan. Pohonnya Wijayamulya, tampak berwibawa, suka membuat senang hati orang lain. Burungnya Branjangan, sifatnya tidak tenang. Membelakangi umbul-umbul, kebahagiaannya jika sudah tua. Gambarannya seperti pelangi, artinya angkuh tapi tidak selamanya demikian, cenderung suka berbohong. Lambangnya: peristarahatan semua wuku. Bahayanya ke taring dan ditanduk. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Selasa Pahing di Wuku ini tidak baik untuk bepergian dan juga aktivitas yang berkaitan dengan daun ditunda, misalnya memangkas pepohonan. Apabila terpaksa melakukan hal itu maka harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

ADVERTISEMENT

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads