Hari ini, Rabu (20/4/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 18 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Kurantil.
Weton (hari kelahiran) Rabu Legi memiliki neptu 12. Pemilik weton ini ini pada umumnya lancar rezekinya meskipun sering dimanfaatkan orang lain. Kepeduliannya kepada orang lain tinggi, suka menolong, pekerja keras, tetapi boros dan mudah marah.
Pangarasan Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe atau mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan. Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang atau memesona. Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya, serta banyak pengetahuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Dhukut, lambang dewanya Bethara Sakri, berwatak tegas, berwajah rupawan, berpotensi banyak keturunan. Gedhong (rumah) dipanggung, pelit dan cenderung ke hal negatif. Pohonnya pandan surat, baik warnanya tapi terpinggirkan.
Burungnya ayam hutan, menjadi peliharaan orang besar, bicaranya manis dan enak didengar. Dua bilah keris terapit kayu, tajam hatinya, tetapi ingin memiliki kepunyaan orang lain. Gambarannya tunggul asri pingitan raja, rupawan tetapi penakut.
Lambangnya kitri tinata, artinya dalam pergaulan pilih-pilih orang berpangkat. Kelemahannya ada di prana. Kala ada di barat daya, selama 7 hari di wuku tersebut tidak boleh pergi ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting. Di hari Rabu Legi pada wuku ini kondisi mudah sakit, tetapi baik untuk merobohkan rumah.
Wuku Kurantil, lambang dewanya Bathara Langsur, gelap hati dan kaku. Mengesampingkan air, wataknya cenderung ke hal yang negatif seperti berselingkuh. Sering kurang percaya diri dan kurang bersahaja. Gedhongnya terguling di tanah, sifatnya terlalu boros tidak bisa hidup hemat.
Pohonnya ingas, wataknya iri hati tak dapat dinaungi. Burung slinditan, cenderung tak mau diam, selalu aktif. rezekinya tak bisa ajeg, sebentar kaya sebentar miskin. Lambangnya burung gagak yang mati tua, bahayanya jika jatuh ketika memanjat. Kala ada di bawah. Selama tujuh hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah ataupun beraktivitas ke bawah.
Pada hari Rabu Legi di Wuku ini berwatak rahayu, baik untuk beraktivitas apa saja dan berpotensi besar berhasil untuk mencari rezeki.
Oleh Ki Totok Yasmiran
(ams/ams)