Hari ini, Senin (11/4/2022) bertemu dengan pasamucran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 9 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Wukir.
Weton (hari kelahiran) Senin Pahing memiliki neptu 13. Pada umumnya, pemilik weton ini baik hati, jujur, ringan tangan atau suka menolong. Namun kadang juga keras.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan suri teladan bagi siapa saja. Akan tetapi kadang-kadang cenderung tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Bumi Kapetak. Orang berweton Senin Pahing ini bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun, juga memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Wukir, lambang dewanya Bathara MahayΓͺkti. Berwatak prihatin, air di jembangan ada di bawah, sifatnya rendah hati. Gedhong di depan, memperlihatkan kekayaannya. Pohonnya nagasari, tampan rupawan bicaranya enak didengar, diakui eksistensi pengabdiannya, disenangi atasannya.
Burungnyamanyar, tak dapat dilebihi yang lain. Gunungnya letaknya menyamping, dimanapun harus mengatur/memimpin.
Gambarannya seperti gunung, dilihat dari jauh elok, jika didekati tampak jelek dan terjal wataknya, gampang di luar sulit di dalam. Namun murah sandang pangan dan dermawan serta pandai. Lambangnya seperti binatang hutan yang lapar, aralnya dianiaya.
Kala ada di tenggara, selama wuku Wukir berlangsung (7 hari) jangan ke arah tersebut. Pada hari Senin Pahing di Wuku ini untuk mencari ikan berpotensi mendapatkan hasil. Jika digunakan untuk membuat sumur banyak keluar airnya.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(dil/dil)