Kronologi Warga Sragen Robohkan Masjid Usai Terima Janji 'Dermawan'

Kronologi Warga Sragen Robohkan Masjid Usai Terima Janji 'Dermawan'

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Senin, 04 Apr 2022 16:03 WIB
Masjid Al-Fatah Dusun Kowang dirobohkan warga
Masjid Al-Fatah Dusun Kowang, Sragen, dirobohkan warga (Foto: dok Warga Dusun Kowang)
Sragen -

Warga Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, merobohkan Masjid Al-Fatah usai mendapatkan janji seorang pengusaha dari Jakarta. Pembangunan tersendat karena janji membangun ulang masjid belum dipenuhi.

Namun kini panitia pembangunan masjid mendapatkan kabar terbaru bahwa pengusaha ikan itu menyanggupi membangun Masjid Al-Fatah.

Berikut kronologi dari masalah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Januari 2022

Bermula rencana renovasi masjid

Awalnya warga ingin merenovasi masjid karena ada beberapa titik yang sudah rusak. Kemudian tiga bulan lalu, ada warga setempat yang memiliki kenalan pengusaha dari Jakarta yang bersedia mendanai seluruh kebutuhan pembangunan.

"Memang awalnya masjid butuh renovasi. Ada warga punya kenalan pengusaha itu. Karena masjid sudah ada sejak 1991, katanya sekalian dibangun ulang saja, beliau sanggup mendanai," ujar ketua panitia pembangunan Masjid Al-Fatah, Agus Pudiyono, saat dijumpai detikJateng, Selasa (4/4/2022).

ADVERTISEMENT

Februari 2022

Butuh Rp 1,5 M tapi baru dikirim Rp 10 juta

Setelah mendapatkan janji, panitia terlebih dahulu membuat desain masjid secara profesional. Anggaran pembangunan masjid terhitung sekitar Rp 1,5 miliar.

Warga pun akhirnya merobohkan masjid sekitar 1,5 bulan yang lalu. Namun warga kaget ketika pengusaha itu baru mengirim uang Rp 10 juta.

"Setelah gambar jadi, diperkirakan masjid selesai dalam 5-6 bulan. Setelah dirobohkan, dana baru cair Rp 10 juta. Warga harap-harap cemas, karena sudah terlanjur dirobohkan," ujar dia.

Andalkan donasi

Warga tak lantas menghentikan progres pembangunan. Melalui donasi, pembangunan tetap dimulai menggunakan jasa kontraktor.

"Kami cari cara agar pembangunan bisa berjalan. Kami buka donasi, kami pasang kotak infak di depan masjid, sama kami buka donasi di kitabisa.com. Kami sengaja pakai kontraktor agar bisa ditalangi dulu," ungkap Agus.

Hingga hari ini, terkumpul dana sekitar Rp 300 juta. Pembangunan masjid masih dalam proses pengerjaan fondasi. Proses ini cukup lama karena harus menguruk lahan yang cukup dalam.

April 2022

Tegaskan penuhi janji

Kini donatur tersebut telah menelepon dirinya. Sang 'dermawan' siap memenuhi janji yang terucap.

"Kemarin pengusaha itu telepon saya. Baru kali ini saya dihubungi langsung oleh beliau, katanya akan bertanggung jawab dengan janjinya. Kemarin memberi tambahan Rp 15 juta," kata Agus.

Agus diberi penjelasan bahwa keluarga pengusaha tersebut tiba-tiba mengalami masalah bisnis.

"Katanya bisnis tiga anaknya sedang bangkrut bersamaan. Sebenarnya dananya sudah ada, tapi digunakan untuk anaknya dulu," ungkap dia.

Sementara pakai rumah warga

Guru agama yang juga tinggal di salah satu ruang masjid, Muhammad Sholeh atau Kiai Sholeh, mengatakan kegiatan ibadah sementara dipindah di rumah warga sekitar. Kegiatan Ramadan, seperti salat tarawih hingga tadarus di malam hari pun masih terus berjalan.

"Kebetulan ada rumah warga yang kosong, dipakai warga sementara. Untuk salat lima waktu, tarawih, tadarus, TPA, semua di sana," kata Kiai Sholeh kepada detikJateng.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads