Rabu Pahing 2 Maret 2022: Tenang, Pemaaf dan Banyak Ilmu

Rabu Pahing 2 Maret 2022: Tenang, Pemaaf dan Banyak Ilmu

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 02 Mar 2022 05:18 WIB
kalender
Ilustrasi kalender (Foto: thinkstock)
Solo -

Hari ini, Rabu (2/3/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 28 Rejeb 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Wayang.

Weton (hari kelahiran) Rabu Pahing memiliki neptu 16. Pada umumnya, pemilik weton ini bersikap hati-hati tak suka mencampuri urusan orang lain. Akan tetapi terkadang juga muncul sifatnya yang serakah.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Banyu. Tenang, selalu mengalir ke tempat yang rendah, karena tahu persis di mana akan mendapatkan rezekinya, memiliki perencanaan yang matang. Sedangkan Pancasuda, Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong). Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Wayang, lambang dewanya Bathari Sri, sandang pangannya melimpah, dermawan, hormat kepada sesama, sangat berhati-hati, enak bicaranya serta disenangi banyak orang. Air di jembangan ada di depan dan duduk di air, hatinya sejuk dan sangat sabar. Serba kecukupan sandang pangannya, tetapi cenderung diperlihatkan.

Pohonnya cempaka, tidak ada yang benci. Semua pada cinta dan sayang padanya. Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, bicaranya serba menyenangkan dan enak didengar, siapa saja yang melihatnya tertarik, dipercaya dan dikasihi atasannya, serta nampak berwibawa dan sigap. Membelakangi senjata, sifatnya mudah di depan sulit di belakang. Bagaikan pelita yang menyala menerangi langit dan bumi, wataknya selamat dan banyak ilmu.

ADVERTISEMENT

Lambangnya sinar yang berjalan, wataknya menjadikan iri orang lain. Pantangannya selama tujuh hari saat wukunya berlangsung tidak boleh memanjat atau beraktivitas yang menuju arah atas atau naik.

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo)




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads