.webp)
Pelayanan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten ditutup dua hari gegara kasus virus Corona atau COVID-19. Hal ini dilakukan usai pegawai BPBD Klaten terkonfirmasi positif COVID-19.
"Awalnya ada beberapa pegawai mengalami gejala batuk dan pilek. Semakin hari jumlahnya bertambah banyak," jelas Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Klaten, Sri Winoto saat dihubungi detikJateng via telepon, Kamis (24/2/2022) pagi.
Winoto menyebut sebelum diputuskan lockdown, banyak pegawainya yang bergejala batuk. Pihaknya lalu melakukan swab antigen pada Rabu (23/2) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rabu (23/2) kemarin dilakukan swab antigen bersama. Hasilnya ternyata ada tujuh orang di BPBD dinyatakan positif COVID-19," lanjut Winoto.
Ketujuh pegawai positif COVID-19 itu terdiri dari pejabat fungsional, staf ASN maupun tenaga harian lepas (THL).
"Ada pejabat struktural, fungsional, staf PNS dan THL juga. Secara umum kondisinya baik dan isolasi mandiri di rumah," ujar Winoto.
Dengan temuan ini, Winoto menyebut pihaknya mengambil keputusan untuk menutup kantor BPBD Klaten pada 24-25 Februari 2022. Selama penutupan kantor, tidak ada pelayanan dari petugas.
"Sejak 24-25 Februari 2022, BPBD Klaten tidak melakukan pelayanan masyarakat, kami mohon maaf. Kita lakukan upaya antisipasi, disinfektasi agar steril," ucap Winoto.
Meski menutup pelayanan, kata Winoto, aktivitas perkantoran tetap masuk seperti biasa. Tugas-tugas administrasi dan tugas rutin BPBD tetap berjalan.
"Kantor tetap masuk untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi dan tugas rutin. Khusus untuk pelayanan kepada masyarakat kita tutup sementara tapi piket siaga tetap 24 jam," tambah Winoto.
Penutupan pelayanan BPBD Klaten tersebut juga diumumkan melalui akun resmi di Instagram dan Twitter @bpbdklatenkab pada Rabu (23/2) malam. Pengumuman ditautkan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Sementara data terakhir COVID-19 di dinas Kominfo Pemkab Klaten berdasarkan pantauan detikJateng kasus aktif mencapai 1.790 dan kasus baru sebanyak 283. Dari 283 kasus itu 6 kasus di antaranya meninggal dan 205 kasus sembuh.
(ams/ams)
