Hari ini, Sabtu (19/2/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 17 Rejeb 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Bala.
Weton (hari kelahiran) Sabtu Legi memiliki neptu 14. Kecenderungannya wataknya suka dengan kemewahan, dapat menghargai teman-temannya, hanya sayangnya suka mencampuri urusan orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun Pancasuda, Bumi Kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Bala, dilambangkan Dewa Bathari Durga. Wataknya cenderung melakukan perbuatan jahat, tidak takut dengan sesamanya. Dorongan berbuat negatif sangat kuat. Namun demikian dapat membuat lega hati orang lain. Perlambang gedhong ada di depan, artinya dermawan dan suka memamerkan kekayaannya.
Banyak akal dan sering mendapat keberuntungan, walaupun keikhlasannya kurang. Lambang pohonnya cemara, cenderung banyak bicara, pandai berkilah, bicaranya enak didengar dan dipercaya. Lambang burungnya ayam hutan, menjadi piaraan atau kesukaan pembesar, berwibawa, banyak yang suka serta bertekad mantap tak mudah goyah. Diibaratkan udan salah mangsa atau hujan tidak pada musimnya, jika kurang hati-hati dalam menjalankan suatu usaha, maka bisa berakibat fatal.
Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo
(ams/ams)