.webp)
"Tadi pagi saya lewat juga masih begitu, belum dibenahi. Masih dipasang pembatas," ungkap warga Delanggu, Budi Supriyanto (50), kepada detikJateng, Jumat (18/2/2022).
Dijelaskan Budi, jembatan tersebut belum jelas kapan direhab setelah ambles tahun lalu. Jembatan kemudian dilarang untuk dilalui kendaraan roda empat.
"Sejak ambles tidak boleh untuk roda empat. Tapi kendaraan roda empat bus dan angkutan barang yang semula lewat jembatan itu juga dialihkan ke jalur tengah kota kecamatan," ujarnya.
Warga berharap jembatan segera diperbaiki sebab sebagai salah satu jalur utama aktivitas warga. Informasi terakhir akan dikerjakan tahun ini tetapi belum ada realisasi.
"Katanya tahun ini awal tahun, tapi juga belum diapa-apakan. Khawatirnya jika lebaran belum jadi akan memunculkan kemacetan di jalur kota kecamatan," katanya.
Budi menerangkan, selama ini saat akhir pekan jalur kota Delanggu sering macet. Jika saat lebaran nanti jembatan belum diperbaiki, dikhawatirkan akan memperparah kemacetan.
"Sabtu dan Minggu saja pasti macet. Nanti kalau lebaran belum direhab kemungkinan macet bisa tambah parah," imbuh Budi.
Warga setempat, Arif Sugiarto, mengatakan belum ada tanda-tanda jembatan akan direhab. Sebab hingga kini belum ada sosialisasi ke warga.
"Belum ada sosialisasi, masih sama kondisinya. Kadang ada mobil yang nekat tapi warga juga tidak bisa mencegah," kata Arif di lokasi.
Selaku warga, lanjutnya, dirinya berharap jembatan segera diperbaiki. Sebab jika lebaran belum selesai dikhawatirkan menyebabkan kemacetan di kota Delanggu.
"Saya dengar Maret. Tapi kalau sampai lebaran belum selesai bisa rawan macet," imbuh Arif.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga yang juga Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Klaten, Suryanto, menjelaskan perbaikan sudah dianggarkan APBD 2022.
"Sudah dianggarkan Rp 2 miliar tapi belum lelang. Dikerjakan setelah lebaran," ungkap Suryanto saat dihubungi detikJateng hari ini.
Pantauan detikJateng di lokasi, jembatan masih dipasang water barrier sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Pembatas juga dipasang di simpang lima Gayam, Desa Mendak, untuk mencegah truk dan bus masuk.
Sebelumnya diberitakan, jembatan Sungai Mambek di Jalan Lingkar Barat, Kota Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah tampak ambles. Warga menyebut jembatan itu dilalui kendaraan besar hampir selama 24 jam.
"Jalur ini jalur kendaraan berat. Muatannya besar-besar semua yang lewat sini," ungkap seorang warga sekitar jembatan, Aris, Jumat (5/11/2021).
(rih/mbr)
