Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi blusukan menyambangi warga di Kampung Batik, Duren Indah, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang. Dalam kunjungannya, wali kota yang akrab disapa Hendi ini mengingatkan warga untuk tak kendor menerapkan protokol kesehatan, meski kasus Omicron diprediksi tergolong ringan.
Hendi juga mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dan tidak terlalu panik dalam menghadapi varian Omicron. Pasalnya, meskipun jumlah kasus COVID-19 kini meningkat, tingkat keparahan varian Omicron berbeda dengan varian Delta.
"Sekarang meski kasusnya meningkat tetapi di RSWN alhamdulillah baru sekitar 30% yang terpakai padahal kamar yang lain belum dibuka. Di RS Kariadi juga masih di bawah 30% artinya rumah sakit masih kosong. Rumah dinas pun masih kosong, padahal masih ada 6 isoter yang belum dibuka," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam blusukannya itu, Hendi juga meninjau sejumlah infrastruktur yang membutuhkan pembenahan. Ia pun menginstruksikan Dinas Perumahan dan Permukiman untuk segera melakukan pembenahan infrastruktur Jalan Bangau hingga Jalan Kedungmundu yang mengalami kerusakan. Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar rumah tidak layak milik seorang warga di kelurahan Mangunharjo segera diperbaiki.
"Hasil jalan bareng tadi ada jalan Bangau Raya sampai Kedungmundu yang sudah jelek. Tugasnya Disperkim hari ini dicek, minggu depan dikerjakan," katanya.
Di samping infrastruktur, kasus stunting pada anak juga menjadi perhatian Hendi. Menurutnya, kasus ini perlu segera diberi penanganan yang tepat agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak.
Dalam kunjungannya, Hendi turut didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana. Ia berharap bantuan makanan tambahan dari DKK dan Tim Penggerak PKK Kota Semarang dapat membantu menangani kasus stunting.
Secara terperinci, Hendi menyebutkan total kasus stunting di Kecamatan Tembalang ada sebanyak 66 kasus dari jumlah total 1. 367 kasus se-Kota Semarang. Jumlah ini, lanjutnya, perlu diselesaikan bersama salah satunya melalui pemenuhan asupan makanan bergizi.
"Di sini anaknya masuk kategori stunting, ini bukan sesuatu yang aib. Tapi menjadi tidak baik kalau tidak kita bantu. Karena anak ini pertumbuhannya tidak bisa normal. Kasihan nanti ke depannya," ungkapnya.
Di kesempatan tersebut, Hendi pun sempat berdialog dengan warga dan meminta mereka untuk mengingatkan anak-anaknya untuk cinta dan bangga kepada Tanah Air negara. Hal ini mengingat hasil survey tahun 2020 menunjukkan 35% anak muda telah terpapar radikalisme.
"Titip pada bapak ibu, diingatkan pada anak-anaknya untuk cinta, bangga terhadap negara dan Kota Semarang agar tidak ikut aliran yang menjelek-jelekkan pemerintah. Bagus tidaknya Semarang, ya itulah kota kita tercinta," pungkasnya.
(prf/ega)