Cegah Omicron, Ganjar Galakkan Lagi Program Jogo Tonggo di Jateng

Cegah Omicron, Ganjar Galakkan Lagi Program Jogo Tonggo di Jateng

Angga Laraspati - detikJateng
Minggu, 06 Feb 2022 10:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingati Hari Kusta Sedunia di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan masih terdapat stigmatisasi terkait penyakit kusta yang dialami masyarakat.
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan beberapa langkah guna mencegah merebaknya varian Omicron di Jawa Tengah. Satu di antaranya yaitu mengaktifkan kembali program Jogo Tonggo.

"Untuk Jawa Tengah sendiri kita mendorong, untuk kita on kan lagi 'Jogo Tonggo' nya," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (6/2/2022).

Untuk diketahui, program Jogo Tonggo merupakan inovasi pemberantasan COVID-19 dengan mengedepankan partisipasi aktif warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ganjar, Jogo Tonggo mencakup dua hal dalam pelaksanaannya, yakni jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi dengan menganut prinsip gotong-royong dan toleransi masyarakat.

"Termasuk kita minta untuk melakukan checking pada tenaga kesehatan(nakes). Apakah kondisinya fit atau tidak, adakah mereka tertular atau tidak?" jelas Ganjar.

ADVERTISEMENT

Usai mengikuti rapat koordinasi terkait penanganan COVID-19 secara daring di kediamannya, Ganjar menuturkan para gubernur diminta untuk memantau keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit yang ada di Jateng.

"Kita semua Gubernur diminta untuk melakukan checking kesiapan rumah sakit. Termasuk mengikuti perkembangan BOR tempat tidur dirumah sakit," tuturnya.

Kemudian, Ganjar mengatakan kini tengah mempersiapkan kembali tempat isolasi terpusat guna mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya.

"Sampai hari ini signifikansinya (kenaikan) belum terlihat, tapi kita siaga terus," tambahnya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan apabila didapati adanya lonjakan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) maka dirinya mengusulkan untuk dilakukan penutupan.

"Tadi saya sudah minta izin ke pak Menkomarves agar kita diizinkan juga untuk membuat treatment pada sekolah yang PTM. Sehingga, bisa 50% 50%. Atau kalau memang ada agak masif di lingkungan itu kita akan menutup," ungkap Ganjar.

Sebagai informasi, rapat koordinasi COVID-19 dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan diikuti Gubernur daerah lainnya.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads