45 Ribu Kendaraan Wisatawan Masuk Lembang

45 Ribu Kendaraan Wisatawan Masuk Lembang

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 26 Des 2025 13:49 WIB
45 Ribu Kendaraan Wisatawan Masuk Lembang
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Lembang. (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung Barat -

Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai dijejali pelancong dari berbagai daerah pada libur Natal 2025 dan menjelang Tahun Baru 2026.

Berdasarkan perhitungan Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, pada hari Natal, 25 Desember 2025, ada sebanyak 45.094 kendaraan yang masuk ke kawasan wisata Lembang. Pergerakan kendaraan dihitung sejak pukul 00.01 WIB sampai 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"45 ribu kendaraan ke Lembang itu masuk dari jalur arteri Bandung dan Subang, cuma di hari Natal saja kemarin. Dominasi 60 persen mobil dan 40 persenan itu motor," kata Kepala Dinas Perhubungan KBB, Mochamad Ridwan saat dikonfirmasi, Jumat (26/12/2025).

Ridwan memprediksi jumlah kendaraan yang akan masuk ke kawasan Lembang bakal terus bertambah. Sebab puncak kunjungan wisatawan ke Lembang diperkirakan mulai tanggal 26 sampai 28 Desember 2025.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan besok akan semakin ramai. Karena secara keseluruhan, hasil penghitungan kita dengan padalarang itu sekitar 80 ribu kendaraan lewat sehari," kata Ridwan.

Untuk memantau pergerakan wisatawan melintas di jalur arteri dan di kawasan Lembang, pihaknya mengawasi secara langsung dari kamera Automatic Traffic Control System (ATCS). Ada sebanyak 129 kamera CCTV yang terpasang di 59 titik persimpangan.

"Kita akan memantau arus pergerakan kendaraan nanti dari ATCS, total 129 kamera di 59 persimpangan. Selain itu kita tetap siagakan anggota di lapangan," kata Ridwan.

Kamera tersebut terpasang mulai dari Jalan Raya Cipatat hingga ke daerah Padalarang. Kemudian di Batujajar, serta di kawasan Lembang. Sementara pemudik sendiri bergerak dari arah Cianjur, Purwakarta, dan keluar Tol Soroja menuju arah timur Bandung.

"Jadi ketika kita pantau CCTV dari ATCS itu, kalau ada kondisi tertentu di lapangan itu anggota bisa langsung kita geser ke lokasi. Jadi pengerahan anggota itu bisa lebih efektif," kata Ridwan.

(sud/sud)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads