4 Fakta Kondisi Pasar Baru Bandung, Ikon Wisata Belanja yang Kini Lesu

4 Fakta Kondisi Pasar Baru Bandung, Ikon Wisata Belanja yang Kini Lesu

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 13 Sep 2025 07:26 WIB
Kondisi sepi Pasar Baru Bandung, Jumat (12/9/2025).
Pasar Baru Bandung, Jumat (12/9/2025). (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Pasar Baru Bandung yang sejak lama dikenal sebagai ikon wisata belanja kini tengah menghadapi ujian berat. Para pedagang mengaku sudah sepekan belum merasakan keuntungan, bahkan ada yang tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Kondisi ini dipengaruhi turunnya daya beli masyarakat, persaingan dengan penjualan daring, hingga berkurangnya pengunjung luar kota. Berikut fakta-faktanya.

1. Pengunjung Turun hingga 70 Persen

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung, Iwan Suhermawan, mengungkapkan tingkat kunjungan ke Pasar Baru mengalami penurunan drastis. Jumlahnya berkurang hingga 60-70 persen dibanding situasi normal.

Padahal, Pasar Baru sejak lama menjadi destinasi belanja favorit, terutama bagi wisatawan dari luar kota dan mancanegara seperti Malaysia. Penurunan jumlah pengunjung ini membuat para pedagang kesulitan menjual barang dagangannya, meski sudah menawarkan harga miring sekalipun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ketika kondisi negeri kita sedang tidak baik ya itu berpengaruh, yang kedua memang Pasar Baru ini kan pasar wisata. Kita itu sudah punya trademark sebagai pasar wisata belanja, orang itu ingin datang ngeliat sambil jalan-jalan adu tawar dan lain sebagainya, beda dengan pasar biasa," ucapnya, Jumat (12/9/2025).

"Cuman memang kondisi sekarang jauh dari normal. Tingkat kunjungan itu memang berkurangnya sekitar 70-60 persen kan, nah ini juga kan sangat berpengaruh terhadap, kondisi pedagang di sana," tambahnya.

ADVERTISEMENT

2. Long Weekend Tak Lagi Ramai

Kemudian, kata Iwan, dari 4.200 kios, sekitar 65 persen sudah terisi pedagang di Pasar Baru. Meskipun kondisinya lebih baik dibanding ITC Kebon Kalapa bahkan Pasar Tanah Abang, Jakarta, tapi ia membeberkan kondisinya jauh berbanding terbalik dibanding prosesnya.

Iwan menyatakan, sudah sepakan, para pedagang di Pasar Baru Bandung belum mendapatkan untung. Ia berharap ada kebijakan yang bisa menguntungkan pedagang supaya Pasar Baru bisa terus bertahan.

"Long weekend kemarin juga sama, kurang. Dulu long weekend saking padatnya kan, sekarang mah biasa-biasa aja. Pengunjung mah memang ada, tapi dengan penglarisan ini seminggu, belum. Kan kasihan sama yang dagang," pungkasnya.

3. Pedagang Belum Merasakan Untung

Kondisi sepi Pasar Baru Bandung, Jumat (12/9/2025).Kondisi sepi Pasar Baru Bandung, Jumat (12/9/2025). Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar

Ditemui terpisah, Wawan (55) pedagang Pasar Baru Bandung mengatakan, kondisi saat ini sudah mulai mengkhawatirkan. Ia mengaku, pedagang sekarang sudah jarang mendapatkan 'penglaris', istilah di kalangan pedagang soal keuntungan dan untuk menutupi biaya operasionalnya selama beberapa hari ke depan.

"Jauh pisan lah sekarang mah. Kalau dulu mah dagang teh ada rajin pakai tanggal, penglaris, dulu mah aman penglaris teh, sekarang mah tegang. Ada yang zonk sehari, dua hari, seminggu, itu faktnya," kata Wawan saat berbincang dengan detikJabar.

4. Harapan Pedagang pada Pemerintah

Pedagang saat ini hanya bisa bersabar menghadapi kondisi tersebut. Namun, mereka tetap punya harapan kondisi ekonomi bisa kembali pulih, seraya meminta ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk solusinya.

"Istilah kita, kalau enggak hari ini, mungkin besok. Kalau enggak besok, mungkin minggu depan atau tahun depan. Harapan itu mah masih ada supaya ekonomi kembali normal lagi. Dan mudah-mudahan ada kebijakan dari pemerintah supaya pasar-pasar tradisional ini enggak sampai mati," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads