Monyet-monyet Tanjakan Cisarakan yang Bikin Pengendara Rem Mendadak

Monyet-monyet Tanjakan Cisarakan yang Bikin Pengendara Rem Mendadak

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 12 Agu 2025 07:00 WIB
Seekor monyet duduk di tengah jalur tanjakan Cisarakan, Sukabumi, sementara beberapa ekor lainnya bertengger di pagar pembatas. Pengendara yang melintas diimbau mengurangi kecepatan dan waspada agar terhindar dari kecelakaan
Monyet di Tanjakan Cisarakan, Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Rem mendadak memecah keheningan siang di tanjakan Cisarakan, Desa Buniwangi, Kabupaten Sukabumi. Ban berdecit, helm pengendara motor di depan kami sedikit terhuyung.

Di depannya, seekor monyet duduk tepat di garis putih tengah jalan. Ekornya melingkar di aspal, matanya menatap tajam kendaraan yang mendekat tatapan yang entah menantang atau sekadar penasaran.

Dari pagar besi di sisi kiri jalan, beberapa ekor lain mengamati. Ada yang menguap, ada yang sibuk memeriksa bulu kawannya, ada juga yang tampak siap melompat ke badan jalan kapan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hutan tropis di kiri dan tebing batu berlumut di kanan menjadi latar alami yang kontras dengan aspal hitam yang panas tersorot matahari.

Pantauan detikJabar, Senin (11/8/2025), kawanan ini tidak terburu-buru. Mereka menyeberang santai, bahkan kadang berhenti di tengah tanjakan atau turunan, seolah paham bahwa manusia akan mengalah.

ADVERTISEMENT

Ada yang duduk diam sambil memegang potongan ranting, ada yang mengais sisa makanan dari plastik yang terbuang di pinggir jalan.

"Kalau sore lebih ramai lagi, suka tiba-tiba nyebrang. Makanya kalau lewat sini, gas jangan terlalu dalam," kata I Supendi, seorang pengendara motor yang kami temui.

Ia mengaku sudah hafal kebiasaan kawanan ini, sehingga selalu menurunkan kecepatan saat melintas.

"Kalau yang saya takutin monyet ini tiba-tiba melompat. Kadang suka takut juga ya karena kondisi jalan raya langsung berdekatan dengan kawanan hewan liar itu. Namun sejauh ini hal itu belum terjadi," ujarnya.

Warga menyebut perilaku berani monyet Cisarakan ini makin sering terjadi. Sebagian percaya, kebiasaan pengendara dan wisatawan memberi makan membuat mereka betah di jalur lalu lintas.

Serupa dengan kawasan Gunung Tangkil, di mana monyet liar sering terlihat di tepian hutan hingga bergelantungan di kabel listrik, di Cisarakan kawanan ini juga seolah menguasai jalur, menjadikan jalanan aspal seperti panggung harian untuk bertemu manusia.

Jalan ini sendiri bukan sembarang jalan, tanjakan dan turunan curamnya adalah penghubung Cikidang - Palabuhanratu, kerap dilalui mobil wisata, truk barang, dan motor yang melaju kencang. Kombinasi kelokan tajam dan satwa liar yang menyeberang tiba-tiba adalah resep berbahaya jika pengendara tidak waspada.

Dari balik kaca mobil, pemandangan ini memang mengundang rasa kagum seperti potongan film dokumenter yang diambil di hutan liar. Namun bedanya, ini adalah ruang yang dibagi antara mesin dan alam. Dan di sini, batas antara keduanya tipis sekali.

Peringatan untuk pengendara, kurangi kecepatan, jaga jarak, dan jangan memberi makan monyet di lokasi ini. Selain demi keselamatan di jalan, langkah itu juga penting untuk menjaga perilaku alami mereka di habitatnya.

Warga setempat berharap pemerintah atau pihak terkait memasang papan peringatan khusus di titik-titik rawan kemunculan monyet.

Dengan begitu, pengendara dari luar daerah akan siap mengantisipasi sejak awal, bukan kaget lalu mengerem mendadak di tengah tanjakan atau turunan.

"Kalau ada papan peringatan, kan pengendara dari luar daerah juga bisa siap-siap. Jangan sampai ngerem mendadak karena kaget," tutur seorang warga.

Dengan sedikit kewaspadaan dan tanda peringatan yang jelas, pertemuan antara manusia dan satwa liar di jalur ini bisa tetap aman tanpa harus mengorbankan keselamatan ataupun merusak kebiasaan alami para monyet penghuni hutan Cisarakan.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads