Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ir.H.Juanda Bandung mengalami penurunan di musim libur Lebaran 2025. Meski terpantau ramai, jumlah wisatawan tahun ini berkurang hingga 30 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
"Biasanya itu di puncak keramaian libur Lebaran bisa tembus 5 ribuan pengunjung per-hari. Tahun ini, rekor tertingginya hanya di 3,5 ribuan wisatawan per-hari," ungkap Kepala UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda Bandung Lutfi Erizka saat dihubungi detikJabar, Senin (7/4/2025).
Jumlah kunjungan ini bahkan masih lebih sedikit dibanding kunjungan wisatawan saat libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025 pada Januari lalu. Merosotnya kunjungan, ia mengatakan, juga berdampak secara keseluruhan pada pedagang di kawasan wisata Tahura Juanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding libur panjang Januari kemarin juga masih lebih sedikit (angka pengunjungnya). Waktu itu di puncak liburnya, pengunjung bisa mencapai 6 ribu orang per-hari. Geliat ekonomi di sini juga jadi berkurang," paparnya.
Ia menduga, hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh faktor cuaca. Intensitas hujan yang belakangan cukup tinggi disinyalir menjadi salah satu penyebab jumlah kunjungan menurun.
Pasalnya, bila cuaca ekstrem, tak jarang sejumlah area pun perlu ditutup demi keselamatan. Jalur yang berpotensi licin hingga potensi ranting rubuh menjadi hal yang harus diantisipasi.
"Curah hujan kan sekarang lagi tinggi, kadang kalau sudah hujan itu kita enggak akan memasukan pengunjung ke dalam (area trekking hutan). Takutnya ada ranting-ranting pohon jatuh," jelasnya.
Adapun wisatawan yang datang berkunjung, Lutfi mengatakan, berasal dari berbagai daerah. Mulai dari wisatawan lokal Bandung, luar kota, luar provinsi, hingga mancanegara.
"Ada yang dari Jakarta, Medan, dan beberapa tamu internasional juga datang di libur Lebaran tahun ini," ungkapnya.
11 Titik Revitalisasi
Berdasarkan pantauan detikJabar, terdapat salah satu area baru yang banyak dikunjungi wisatawan di area Tahura Juanda ini. Area tersebut adalah area bermain anak yang kini disatukan dengan warung-warung makan beserta meja dan kursinya.
Area ini adalah tempat pertama yang akan menyambut ketika wisatawan masuk ke area Tahura Juanda dari gerbang pembelian tiket. Kawasannya dibuat berundak serupa ampitheater, di mana wisatawan juga dapat menyewa tikar untuk 'botram'.
![]() |
Lutfi mengatakan, area tersebut adalah salah satu dari total 11 titik yang direvitalisasi sejak 2023. Beberapa di antara hal lainnya yang diperbaharui adalah plang penanda kawasan, jogging track, hingga pemindahan gerbang masuk utama.
"Dulu sudah ada sih area bermain tapi sudah mengkhawatirkan kondisinya. Sekarang dibenahi, ada warung dan tempat gelar tikar juga," ungkapnya.
"Gerbang sekarang ada gerbang yang baru, digeser dari gerbang utama pos 1. Jogging track juga sudah dibenahi dari Goa Belanda hingga ke Maribaya," lanjutnya.
Revitalisasi tersebut, dia mengatakan, menelan anggaran sekitar Rp9 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat. Ke depannya, beberapa fasilitas penunjang utama juga akan diperbaharui.
"Untuk infrastruktur ke depannya sepertinya hanya akan revitalisasi minor, seperti mushala dan toilet. Akan lebih banyak ke urusan konservasi-nya," ungkapnya.
(tya/tey)