Nakula dan Sadewa adalah dua nama tokoh penting dalam dunia pewayangan. Keduanya merupakan adalah saudara kembar, putra bungsu dari Dewa Pandu dan Dewi Madrim. Nakula dan Sadewa merupakan adik dari Yudistira, Bima, dan Arjuna.
Jika kamu ingin bertemu dengan Nakula dan Sadewa, berkunjung saja ke Bandung Zoo Garden alias Kebun Binatang Bandung. Namun tentunya bukan Nakula dan Sadewa di dunia pewayangan. Nakula dan Sadewa di Bandung Zoo digunakan untuk menamai satwa binturong.
Bandung Zoo memiliki puluhan satwa yang memiliki nama ilmiah Arctictis binturong tersebut. Tidak banyak yang tahu jika mamalia satu ini sukses berkembang biak di Bandung Zoo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 32 koleksi binturong, hanya empat binturong yang sudah jinak dan dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung. Empat binturong jinak itu adalah Nakula, Sadewa, Sinta dan Valen.
"Nakula dan Sadewa, keduanya berumur 8 tahun, Nakula Binturong Sumatera, Sadewa Binturong Kalimantan. Keduanya hasil breeding di sini dari indukan berbeda," kata keeper binturong Bandung Zoo Garden Usup Supriatna (52), kepada detikJabar belum lama ini.
Usup menilai, 32 koleksi binturong di Bandung Zoo menjadi bukti jika Bandung Zoo sukses mengembangbiakan satwa yang mirip dengan kombinasi beruang dan kucing
"Binturong di Bandung Zoo ada 32 ekor. Kami sukses breeding di sini,"ujarnya.
Selain itu, makanan satwa ini tidak sulit. "Makanan sehari-hari pepaya, apel dan pisang, cemilannya makanan kucing," ucapnya.
Kedekatan Usup dengan Binturong
Usup yang sudah 31 tahun menjadi keeper satwa di Bandung Zoo mengatakan, merawat binturong gampang-gampang susah. "Susahnya kalau misalkan ada yang sakit, tapi karena sudah biasa, yang penting kita enjoy saja, fokus, konsentrasi," ujarnya.
Apalagi menurut Usup, jika mamalia ini sudah ngamuk, perilakunya akan buas seperti serigala dan bulu-bulunya akan naik. "Kalau ngamuk kaya serigala, misal dengan suara, dia ketakutan dan keluar instingnya, misal ada suara musik keras," tuturnya.
Saking sudah dekatnya, Usup juga sudah mengetahui, kondisi binturong sehat dan binturong sakit. Usup menyebut, jika binturong juga bisa batuk dan berkutu.
"Kalau sakit saya suka buru-buru (bawa) ke dokter hewan, sakitnya bisanya batuk gara-gara cuaca dan juga kutu. Kutu bisanya karena kandang kotor," ujarnya.
![]() |
Agar terhindar dari kutu, binturong-binturong ini suka mandi setiap satu minggu sekali. "Khusus, tidak semua binturong yang bisa dielus atau sudah bonding. Selain Nakula dan Sadewa, ada lagi Sinta dan Valen, jadi gantian," tuturnya.
Usup menyebut, sejak dia bergabung di Bandung Zoo Garden pada 1994, binturong sudah menjadi penghuni kebun binatang ini. Tak hanya yang berkembang biak di Bandung Zoo, ada juga binturong hasil sitaan BBKSDA Jabar dititip rawatkan di kebun binatang ini.
"Sejak saya masuk 1994 binturong sudah ada di Bandung Zoo. Ada, yang disumbangkan atau titip rawat. Ada juga hasil sitaan," tuturnya.
Lucu dan Menggemaskan
Meski memiliki tampang yang sangar, mamalia ini memiliki tingkah lucu dan menggeaskan. Nakula dan Sadewa sangat senang jika dielus-elus punggungnya dari atas ke bawah. Keduanya juga senang saat dipangku.
Tak hanya itu, saat disimpan di atas meja, Nakula dan Sadewa kerap berebut makanan berupa pisang yang dipegang oleh Usup. Saking tidak sabar dengan makanan yang diberikan, Nakula dan Sadewa kerap berdiri untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Salah seorang pengunjung, Benny mengaku senang bisa bercengkrama dengan Nakula dan Sadewa. Benny menyebut jika Nakula dan Sadewa merupakan satwa jinak yang bisa diajak berinteraksi dengan manusia.
"Salut buat keeper yang merawat Nakula dan Sadewa dan bisa menjadikan binturong ini jinak terhadap manusia," ujarnya.
![]() |