Setiap tanggal 25 Desember, banyak orang di seluruh dunia mengenalinya sebagai Hari Natal, salah satu perayaan besar yang dirayakan secara global. Namun, tahukah Anda bahwa ada dua momen penting lainnya yang juga diperingati pada tanggal yang sama? Berikut ulasan tentang peringatan-peringatan tersebut yang memberikan makna tambahan pada hari ini.
1. Hari Natal
Hari Natal, yang dikenal sebagai perayaan kelahiran Yesus Kristus, memiliki sejarah panjang dan tradisi yang berbeda di berbagai belahan dunia. Kata "Natal" berasal dari bahasa Inggris Kuno Crīstesmæsse, yang berarti "Misa Kristus". Perayaan ini menjadi hari libur umum di banyak negara dan sering dikaitkan dengan berbagai tradisi unik.
Beberapa tradisi populer dalam perayaan Natal adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon Natal: Pohon cemara yang dihiasi lampu dan ornamen menjadi simbol sukacita Natal. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kuno, terutama di musim dingin.
Permen Tongkat: Permen ini awalnya berbentuk batangan tanpa rasa, namun kini menjadi ikon Natal dengan warna merah dan putih yang khas.
Pengiriman Kartu Natal: Pengiriman kartu Natal dimulai pada zaman Victoria di Inggris. Sir Henry Cole menciptakan kartu liburan pertama pada tahun 1843, yang menjadi cikal bakal tradisi mengirim ucapan selamat Natal.
2. Hari Pie Labu Nasional
Di Amerika Serikat, 25 Desember juga dirayakan sebagai Hari Pie Labu Nasional. Labu sering dianggap sebagai simbol musim panen dan musim gugur, serta menjadi bahan utama dalam berbagai makanan tradisional, termasuk pie labu.
Pie labu terbuat dari isian berbahan dasar labu, biasanya dibumbui dengan rempah-rempah seperti kayu manis, pala, jahe, dan cengkeh. Pie ini dipanggang dalam satu cangkang kue dan disajikan tanpa lapisan atas, menjadikannya sajian khas yang menggugah selera. Pie labu sering tersedia di musim gugur hingga musim dingin, namun di beberapa tempat dapat dinikmati sepanjang tahun.
3. Lagu Natal Silent Night Pertama Kali Dinyanyikan
Selain Hari Natal dan Hari Pie Labu Nasional, 25 Desember juga menjadi momen istimewa dalam sejarah musik Natal. Lagu Silent Night, salah satu lagu Natal paling ikonik, pertama kali dinyanyikan pada tanggal 25 Desember 1818 di Gereja Paroki St. Nicholas, Oberndorf, Austria.
Lagu ini diciptakan oleh Joseph Mohr, seorang pastor muda, yang bekerja sama dengan Franz Xaver Gruber, seorang guru sekolah dasar dan pemain orgen. Mereka menciptakan lagu ini untuk menyampaikan pesan damai di malam Natal. Lirik asli lagu ini ditulis dalam bahasa Jerman dengan judul Stille Nacht, Heilige Nacht.
Berikut adalah cuplikan liriknya:
Stille Nacht, heilige Nacht!
Alles schläft, einsam wacht
Nur das traute, hochheilige Paar.
Holder Knabe im lockigen Haar,
Schlaf in himmlischer Ruh,
Schlaf in himmlischer Ruh.
Selain sebagai momen religius dan tradisional, tanggal ini memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam. Bagi umat Kristiani, Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juruselamat. Di sisi lain, tradisi kuliner seperti pie labu dan musik Natal seperti Silent Night menambahkan dimensi yang lebih luas dalam peringatan hari ini.
Tidak hanya menjadi hari libur penuh sukacita, 25 Desember juga membawa pesan perdamaian, kebersamaan, dan refleksi akan makna hidup. Apakah Anda akan merayakan Natal, menikmati pie labu, atau sekadar mendengarkan alunan indah Silent Night, hari ini menjadi momen yang sempurna untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta.
Sekarang Anda tahu, bukan hanya Natal yang diperingati pada tanggal ini. Jadi, bagaimana Anda akan mengisi tanggal 25 Desember kali ini?
(tey/tey)