Tahukah Kamu Oleh-oleh dari Sumedang Bukan Hanya Tahu, Ini Daftarnya

Tahukah Kamu Oleh-oleh dari Sumedang Bukan Hanya Tahu, Ini Daftarnya

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Minggu, 15 Des 2024 06:00 WIB
Ubi Cilembu asli Sumedang
Ubi Cilembu asli Sumedang (Foto: Daffa Ichyaul Majid Sarja/detikJabar)
Sumedang -

Mengisi liburan Natal dan Tahun Baru 2025 boleh dengan berwisata ke Kabupaten Sumedang.

Di daerah ini, banyak tempat-tempat wisata yang bernuansa alam. Misalnya berlibur ke kawasan Citengah, wisatawan bisa menikmati keindahan alam berupa sungai, rimbun pepohonan, sejuk udara, hingga suasana kebun teh Margawindu di bagian atasnya.

Bisa juga berwisata ke Waduk Jatigede dan berkunjung ke Menara Kujang Sapasang yang berada di dekat Masjid Al-Kamil Jatigede, serta banyak lagi tempat wisata lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seusai berwisata jangan melewatkan kesempatan untuk membeli oleh-oleh khas Sumedang. Meski terkenal dengan kudapan Tahu, di Sumedang juga banyak produk khas lain yang bisa dijadikan oleh-oleh, mulai dari kopi hingga ubi.

Berikut ini, detikJabar menghimpun 7 oleh-oleh liburan Natal dan Tahun Baru 2025 dari Sumedang:

ADVERTISEMENT

7 Oleh-oleh Khas Sumedang

1. Ubi Cilembu

Kalori Ubi CilembuKalori Ubi Cilembu Foto: Getty Images/Ahmad Darmansyah

Ubi Cilembu punya khasnya. Sweet potato ini disajikan dengan cara dipanggang. Memang bukan dipanggang di atas api secara langsung, melainkan dengan menggunakan oven.

Sebelum dioven, ubi harus melewati masa sekitar dua minggu 'diangin-angin' agar getahnya hilang dan kadar air berkurang.

Sehingga, ketika ubi masuk oven, ubi akan cepat matang. Berbeda dengan ubi yang baru dipanen langsung dioven, sangat sukar matang.

Matangnya Ubi Cilembu ditandai dengan kulit ubi yang mengerut, dan ketika dibuka, daging ubi berwarna kuning seperti tersiram madu. Rasanya manis dengan tekstur yang legit.

Oh ya, nama Cilembu pada Ubi Cilembu merujuk pada nama sebuah desa di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Daerah ini adalah sentra pertanian ubi.

Namun, tidak perlu jauh ke Desa Cilembu untuk mendapatkan ubi itu. Di jalan-jalan arteri Sumedang-Bandung seperti di sekitar Cadas Pangeran atau di jalan Simpang-Parakanmuncang banyak jongko para penjual ubi matang.

2. Keripik Ubi

keripik ubikeripik ubi Foto: iStock

Jika kebetulan punya luang waktu berlibur, datanglah ke Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Di belakang Kantor Desa Cilembu, ada tempat pengolahan ubi menjadi keripik. UMKM ini punya jenama 'Ma Utik'.

Ubi Cilembu yang umumnya dipanggang, di tempat ini dikupas lalu diiris tipis. Dengan pengolahan yang telaten ubi kemudian dijadikan keripik yang renyah dengan beragam rasa.

Keripik ubi ungu, keripik ubi rasa keju, balado, dan banyak lagi adalah oleh-oleh yang pas sepulang liburan dari Sumedang.

3. Sawo Sukatali

Sawo Sukatali, oleh-oleh khas dari SumedangSawo Sukatali, oleh-oleh khas dari Sumedang Foto: Nur Azis/detikcom

Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang adalah sentra pertanian sawo.

Sawo adalah buah tropis dengan nama latin Manilkara zapota. Meski endemik Amerika, sawo telah ditanam di hampir seluruh dunia, termasuk di Situraja.

Buah berwarna coklat yang ditanam di Sukatali ini konon punya rasa yang berbeda dengan sawo pada umumnya di Indonesia. Yaitu, pada rasa manis yang lebih panjang di lidah.

Sawo ini banyak diajajakan di jalur Sumedang-Jatigede, sebab letak geografis Desa Sukatali memang ada di jalur ini.

Jangan salah, Sawo Sukatali juga merupakan kebanggaan Sumedang.

4. Kopi Sumedang

Sajian kopi Liberika di De Landing, Sumedang.Sajian kopi Liberika di De Landing, Sumedang. Foto: Nur Azis/detikJabar

Kocap tercerita, pada zaman kolonial Belanda, Sumedang menjadi salah satu daerah penghasil kopi terbaik. Sumedang juga menjadi perlintasan pengiriman kopi ke pelabuhan.

Kopi dari Bandung Timur dan sekitarnya termasuk Sumedang diangkut ke Karangsambung (kini Kecamatan Tomo), lalu ditransportasikan via Sungai Cimanuk.

Jika dahulu kopi hanya untuk konsumsi warga Eropa, kini banyak warga Sumedang yang mengolah kopi hingga menjadi minuman siap seduh.

Kopi dari Sumedang bisa menjadi oleh-oleh liburan di wilayah bekas Kerajaan Sumedang Larang ini.

Jika detikers melintas ke Rancakalong, ada Kopi Boehoen Nagarawangi di Desa Nagarawangi, tidak jauh dari Kantor Koramil Rancakalong.

Kopi yang diolahnya adalah Arabika dengan Indikasi Geografis (IG) Kopi Java Preanger Manglayang. Kopi yang enak, terutama yang diolah secara natural, sangat terasa kekentalannya (body).

Namun, jika ada ada di wilayah Tanjungsari, cobalah berkendara sebentar ke arah Desa Cijolang, Tanjungsari di jalur Tanjungsari-Genteng.

Di sini, ada kopi khas, namanya Koffie Tandjoeng. Selain bisa dinikmati di tempat, tersedia pula kopi bubuk maupun masih dalam bentuk biji (roasted bean) yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Kecuali anda berwisata ke wilayah kota, jangan lupa mampir ke sebuah kedai kopi dan resto berjenama d'Landing. Di sini, ada sajian kopi yang khas selain Robusta. Yaitu, kopi Liberika dengan menu andalan 'kopi kelabu'.

Lokasinya di Desa Sukajaya, di lapangan tempat pendaratan para atlet paralayang. Lokasi ini bisa ditempuh sebatas 7 menit berkendara dari Alun-alun Sumedang.

5. Opak Cimanggung

Masa pandemi Covid-19 menjadi masa paling memukul bagi usaha kerupuk opak di Kota Bekasi. Salah satunya di Pabrik Kerupuk Saputra yang berada di Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi.Kerupuk opak Foto: Rengga Sancaya

Meski telah bersalin rupa menjadi kawasan industri dengan pabrik-pabrik yang luas-luas, di kawasan Kecamatan Cimanggung masih ada perajin kudapan opak. Sehingga terkenal Opak Cimanggung.

Opak adalah kudapan seperti kerupuk, kriuk dan bentuknya bulat.

Namun, bahan utama pembuatan opak adalah beras ketan. Proses pematangan ya, opak mentah dipanggang di atas bara api dari arang. Opak akan mengembang dan itu menjadi tanda kematangannya.

Opak Cimanggung biasa dijual per bungkus kecil atau per kaleng. Banyak opak ini dijajakan di antaranya di toko-toko di sekitar Pasar Parakanmuncang.

6. Mangga Gedong Gincu

Mangga gedong gincu asal sumedangMangga gedong gincu asal sumedang Foto: Istimewa

Mangga Gedong Gincu yang matang di pohon, warnanya merah kekuningan seperti gincu pewarna bibir. Demikian tulis situs resmi Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Ya, mangga Gedong Gincu memang kebanggan Sumedang. Buah mangga ini memberikan sensasi rasa manis dan asam, menyegarkan ketika dicicipi.

Ada cerita dari petani tentang mangga ini. Menurut situs yang sama, petani mangga awalnya hanya menyebutnya Mangga Gedong. Mereka juga hanya memetik yang setengah matang lalu menjualnya ke tengkulak.

Sementara mangga yang matang di pohon, diberikan cuma-cuma kepada warga yang melintas ke kebunnya. Sebab, jikapun dijual harganya sama.

Namun, suatu waktu terungkap bahwa di pasar, tengkulak memilah mangga matang dan mentah. Mangga matang pohon lebih tinggi harga jualnya. Ini karena ada warna merah yang muncul pada tingkat kematangan di atas 85 persen.

Sejak saat itulah petani di kawasan Jatigede, Ujungjaya, dan Tomo menjual mangga gedong yang matang saja, yang kemudian disebut Mangga Gedong Gincu.

7. Tahu Sumedang

20 Tahu Sumedang Rp 2.000 an Ada di Sini!20 Tahu Sumedang Rp 2.000 an Ada di Sini! Foto: Google Image

Kudapan ini sudah tak asing lagi. Jika ada pertanyaan bercanda kepada anda menanyakan "tahu dari mana?". Jawabannya pasti, "dari Sumedang".

Benar, kudapan berbentuk kotak kecil yang berbahan dasar kedelai, dan digoreng dalam minyak ini menjadi ikon Sumedang.

Diperkenalkan oleh bangsa Tionghoa, tahu kini menjadi kudapan sehari-hari yang mudah ditemukan di Sumedang.

Tahu bisa menjadi oleh-oleh yang bisa membuat perjalanan wisata ke Sumedang lebih afdol.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads