Pemandangan kawasan piramida yang megah menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Mesir. Namun, saat ini, makam para firaun itu tidak hanya ingin menjaga warisannya, tetapi juga menyulapnya menjadi magnet wisata kelas dunia. Dalam upaya ini, pemerintah Mesir tengah merancang transformasi besar-besaran di sekitar Piramida Giza, termasuk Museum Besar Mesir, hingga area yang membentang dari Bandara Internasional Sphinx ke Dahshur.
Dilansir detikTravel yang mengutip Egypt Today, dalam pertemuan yang berlangsung Minggu lalu, Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengungkapkan ambisi besar ini. Dihadiri oleh tokoh penting, seperti Menteri Perumahan, Utilitas, dan Komunitas Perkotaan Mesir yakni Sherif El-Sherbiny dan Asisten Menteri Perumahan Mesir yaitu Abdel Khalek Ibrahim.
Fokus utama rapat tersebut adalah untuk meningkatkan daya tarik wisata kawasan tersebut dan meningkatkan layanan bagi pengunjung, sejalan dengan nilai arkeologi dan sejarahnya yang sangat penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madbouly menekankan pentingnya sejarah daerah itu dengan merujuk pada situs-situs yang terdaftar dalam warisan dunia UNESCO, serta menyoroti pembukaan Museum Mesir Agung yang akan datang sebagai pencapaian penting dalam proses pembangunan.
"Kawasan ini menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai dan pengembangannya sangat penting untuk melestarikan warisan budaya sambil meningkatkan pengalaman pengunjung, baik bagi warga Mesir maupun wisatawan internasional," ujarnya.
Juru Bicara Pemerintah Mesir Konselor Mohamed El-Homsany menjelaskan bahwa dalam diskusi tersebut juga dibahas strategi untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan memperbaiki pengalaman pengunjung secara keseluruhan.
Berbagai strategi pengembangan dan pariwisata dipresentasikan, mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Inisiatif itu adalah bagian dari upaya lebih besar Mesir untuk meningkatkan daya tarik pariwisata global dan memanfaatkan kekayaan warisan budaya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Sektor pariwisata Mesir telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan Organisasi Pariwisata Dunia melaporkan bahwa Mesir memimpin negara-negara Afrika dalam hal pendapatan pariwisata, mencapai USD 14 miliar atau setara dengan Rp 218,4 triliun.
Mesir juga menempati peringkat ketiga di antara negara-negara Arab dalam jumlah kedatangan wisatawan dengan sekitar 14,9 juta pengunjung.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir negara tersebut berharap dapat menyambut sekitar 15,3 juta wisatawan pada akhir tahun 2024, yang berarti peningkatan 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, target awal 18 juta wisatawan pada 2024 mungkin akan terpengaruh oleh ketidakstabilan regional.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Mesir tetap fokus pada penguatan sektor pariwisata dengan tujuan meningkatkan pendapatan tahunan dari sekitar 12 miliar USD atau Rp 194 miliar menjadi 30 miliar USD yang setara Rp 480 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Sektor pariwisata Mesir kini semakin mencatat pencapaian luar biasa. Meski sempat menghadapi ketidakstabilan regional, negara ini berhasil menarik 14,91 juta wisatawan pada 2023. Dengan tingkat hunian hotel rata-rata di atas 75%, Mesir optimistis akan terus menjadi destinasi pilihan bagi para pelancong internasional.
Ke depan, Mesir berharap dapat menjadikan kawasan piramida bukan hanya sebagai monumen masa lalu, tetapi sebagai pintu gerbang ke masa depan pariwisata global.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini.