Peneliti AS Temukan Batu Putih yang Berpotensi Jadi Sumber Energi

Kabar Internasional

Peneliti AS Temukan Batu Putih yang Berpotensi Jadi Sumber Energi

Rachmatunnisa - detikJabar
Sabtu, 30 Nov 2024 20:00 WIB
A miner uses a hammer to crush rocks with ore at Tierra Amarilla town, near Copiapo city, north of Santiago, Chile, December 16, 2015. As copper prices have slid to a more than six-year low, miners laboring away at the countless smaller mines that pock mark the Atacama desert are finding the buckets of ore they spend all day digging from the ground are fetching less and less money.   Picture taken December 16, 2015. REUTERS/Ivan Alvarado
Ilustrasi batu (Foto: REUTERS/Ivan Alvarado)
Bandung -

Pencarian bentuk energi yang murah dan bersih telah menjadi upaya yang berkelanjutan, dan salah satu terobosan paling menarik muncul dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Profesor Iwnetim Abate memimpin sebuah kelompok untuk mengembangkan proses ekstraksi hidrogen dari bebatuan, yang dapat membuka sumber energi bebas karbon yang sangat besar.

Dikutip detikINET dari Ecoticias, hidrogen alami, khususnya hidrogen putih, dihasilkan dari reaksi air dengan batuan yang mengandung besi. Pada prosesnya, besi mengalami korosi dan melepaskan hidrogen. Proses ini terjadi di kerak Bumi, yang memungkinkan terbentuknya gelembung hidrogen murni yang belum pernah diteliti sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber daya lainnya, seperti air, diperkirakan oleh US Geology Survey, mengandung mungkin miliaran ton hidrogen geologis yang terperangkap di dalam kerak Bumi. Ketersediaan ini, ditambah dengan prospek hidrogen sebagai vektor energi bersih, telah menarik minat para peneliti serta pemerintah di seluruh dunia.

Dari kekuatannya yang tak tertandingi hingga biaya yang tak terduga, mengapa mengekstraksi hidrogen dari bebatuan bisa menjadi ide yang bagus?
Saat ini, metode reduksi elektrokimia CO2 masih dalam tahap pengembangan, terutama dalam kondisi pH netral. Kelompok penelitian Abate di MIT melakukan penelitian untuk memandu elektrokusi CO2 dan menciptakan material berbasis karbon fleksibel yang canggih.

ADVERTISEMENT

Dalam upaya menentukan kondisi ideal untuk sintesis hidrogen di bawah tanah dengan menggunakan dana jutaan dolar dari Departemen Energi AS sebesar USD3 juta, diharapkan sejumlah kondisi yang akan membuat proses tersebut lebih efisien dapat diidentifikasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi separuh biaya elektrolisis air atau menemukan cara lain yang lebih baik.

Keberadaan hidrogen putih di bebatuan di Amerika merupakan sesuatu yang telah diprediksi selama bertahun-tahun, tetapi tidak seorang pun menemukan sumber yang benar-benar stabil dan cukup kuat untuk mengalokasikan dana jutaan dolar.

Baca selengkapnya di detikINET

(yum/yum)


Hide Ads