Kisah Sepi di Tengah Kenangan Teras Cihampelas

Round-Up

Kisah Sepi di Tengah Kenangan Teras Cihampelas

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 23 Okt 2024 08:30 WIB
Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung.
Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Suasana sepi terlihat di salah satu skywalk terpanjang yang ada di Kota Bandung alias di Teras Cihampelas. Tempat ini sempat menjadi ikon wisata di era Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, namun kini kondisinya sangat memprihatinkan.

detikJabar berkesempatan berkunjung kembali ke Teras Cihampelas, selain sepi, Teras Cihampelas saat ini kondisinya kotor, banyak coretan vandalisme hingga bau pesing tercium bak menusuk hidung saat berjalan-jalan di tempat ini.

Pada era Ridwan Kamil, skywalk yang diresmikan tahun 2017 dan memiliki panjang sekitar 450 meter dijadikan daya tarik wisata belanja yang mengangkat potensi para pedagang kaki lima di kawasan Jalan Cihampelas. Tempat ini dibangun sebagai solusi untuk menata para pedagang yang selama ini memenuhi trotoar jalanan di bawahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keramaian Teras Cihampelas hanya berlangsung singkat, apalagi saat dihantam badai pandemi COVID-19, tempat ini menjadi mati suri dan ditinggalkan oleh para pedagangnya.

Meski demikian, saat ini masih ada pedagang yang masih bertahan membuka lapak di Teras Cihampelas. Walau banyak pedagang yang sudah meninggalkan lokasi ini.

ADVERTISEMENT

Kepada detikJabar, para pedagang yang masih berjualan mengeluhkan sepinya pengunjung. Dahulu ramai dikunjungi wisatawan, tapi saat ini Teras Cihampelas seakan terlupakan. Kondisi ini tentu berimbas pada pendapatan mereka, yang menurun drastis dari hari ke hari.

"Sekarang sepi yang buka beberapa kios aja," kata Jasmiati (53) salah seorang pedagang kepada detikJabar, Selasa (22/10).

Saat ini, hanya terdapat delapan pedagang yang masih membuka lapaknya. Berdasarkan pantauan, kedelapan pedagang itu semuanya berjualan makanan dan minuman. Salah satunya Jasmiati.

Jasmiati mengisahkan, dia sudah bertahun-tahun berjualan makanan dan minuman di kawasan Cihampelas. Awalnya, dia berjualan di trotoar jalan. Namun pada 2017, dia pindah ke Teras Cihampelas karena mengikuti aturan.

Saat pertama dibuka, Jasmiati berujar jika Teras Cihampelas sangat ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan pendapatannya ketika itu bisa jutaan rupiah per hari. Namun kini, Jasmiati hanya bisa mendapat penghasilan ratusan ribu saja karena sepinya Teras Cihampelas.

"Dulu mah bisa Rp 4-5 juta per hari, siang hari itu udah hampir habis jualannya, sekarang paling Rp 300 ribu, sepi," ujarnya.

Tidak hanya masalah pengunjung yang sepi, Teras Cihampelas juga tampak kusam dan rusak di beberapa bagian. Beberapa lampu penerangan sudah tidak berfungsi dan tanaman yang dulu menghiasi area ini tampak layu tak terurus.

Dia mengaku miris dengan kondisi Teras Cihampelas saat ini. Menurutnya, tempat ini nyaman dikunjungi dan seharusnya ramai pengunjung salah satunya wisatawan yang datang ke kawasan Cihampelas.

Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung.Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Seperti diketahui, pada Oktober 2023 lalu, Pemkot Bandung telah merevitalisasi Teras Cihampelas dengan membuka area baru yakni area fashion show di zona A, sirkuit mini di zona B, area pedestrian di zona C hingga panggung mini di zona D.

"Sayang kan, tempatnya enakan buat nongkrong, harga gak mahal standar. Di atas udah dibagusin, tapi buat apa kalau dibagusin tapi gak diramein," tutur Jasmiati.

Jasmiati menilai, sepinya Teras Cihampelas salah satunya disebabkan banyaknya pedagang yang pindah. Sejak pandemi COVID-19, pedagang mulai turun dari Teras Cihampelas dan kembali berjualan di trotoar jalan di bawahnya. "Kenapa sepi karena pedagang pada ke bawah semua lagi," tegasnya.

Hal itu dilakukan oleh, Yayat (48) seorang pedagang tas rajut yang kini berjualan di trotoar Jalan Cihampelas. Yayat menyebut, dirinya sudah lama pindah setelah sebelumnya sempat berjualan di Teras Cihampelas. Yayat menyebut, sepinya pengunjung jadi alasan dia pindah ke bawah.

"Waktu awal dibuka jualan di atas, kemudian pas corona sempat tutup. Baru 2022 kemarin jualan lagi, tapi pindah ke bawah karena sepi (di atas)," kata Yayat.

Meski sudah pindah ke bawah, namun Yayat mengungkapkan pengunjung ke kawasan Cihampelas tetap sepi. Menurut Yayat, ada beberapa hal yang ditengarai jadi penyebab pengunjung terus menurun, salah satunya karena minimnya lokasi parkir kendaraan.

"Di sini susah parkir makanya mulai sepi, kemudian Jalan Cipaganti dulu dua arah, sekarang cuma satu arah jadi semakin sepi. Dulu yang mau ke Lembang pada mampir dulu ke sini, sekarang gak ada," pungkasnya.

Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung.Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads