Teras Kopi Geulis, Kafe Hidden Gem Bernuansa City Light Jatinangor

Teras Kopi Geulis, Kafe Hidden Gem Bernuansa City Light Jatinangor

Asy Syifa Ramadhani Imam - detikJabar
Jumat, 18 Okt 2024 06:00 WIB
Kopi Teras Geulis Sumedang.
Kopi Teras Geulis Sumedang. Foto: Asy Syifa Ramadhani Imam
Sumedang -

Kecamatan Jatinangor yang terletak di Kabupaten Sumedang menyimpan segudang kekayaan alam. Salah satunya terletak di Desa Jatiroke. Memiliki lahan luas bekas galian di masa lampau, berbagai lapisan masyarakat turut andil dalam memanfaatkan lahan tersebut menjadi tempat wisata.

Melalui program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), terbentuklah wisata Teras Gunung Geulis. Dibangun sejak tahun 2022, wisata ini hanya berjarak dua kilometer dari kantor Kecamatan Jatinanangor. Pengelola desa bersama warga memilih nama Teras Gunung Geulis karena lokasinya yang terletak di kaki Gunung Geulis.

Tempat wisata ini menawarkan keunggulan pemandangan yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Pemandangan kota yang memukau, terutama saat malam hari dengan kehadiran citylight yang menawan. Terlihat Gunung Geulis yang turut menambah keunikan dan pesona dari Teras Gunung Geulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulan Ruslan, Kepala Desa Jatiroke mengaku wisata ini masih perlu banyak perbaikan. Para pengelola akan membenahi wisata ini secara bertahap. Pembentukan wisata Teras Gunung Geulis pun sempat mengalami perbedaan pendapat dari masyarakat.

"Ya, memang tahap awal masyarakat tidak percaya ini akan dibangun wisata, ada pro dan kontra. Tapi kita terus berjuang membuktikan bahwa ini benar-benar bisa dibuat wisata dan kedepannya bisa menjadi penghasilan desa. Setelah sekarang sudah jadi 40 persen, masyarakat percaya dan banyak yang datang ke sini," kata Kepala Desa Jatiroke Ulan Ruslan, Rabu (16/10/2024).

ADVERTISEMENT

Diawali dengan pembukaan lahan dan pembuatan taman, para pengelola memikirkan cara lain untuk menarik pengunjung. Terciptalah sarana bermain seperti flying fox, kolam renang, tempat beristirahat, dan pojok baca.

Dua minggu lalu, tempat wisata ini membuka kafe di sisa lahan yang cukup luas, bernama Teras Kopi Geulis. Terletak di kaki Gunung Geulis, kafe hidden gem ini menawarkan suasana tenang dan hangat yang dilengkapi dengan alunan musik.

Kopi Teras Geulis Sumedang.Kopi Teras Geulis Sumedang. Foto: Asy Syifa Ramadhani Imam

Saat matahari mulai terbenam, warna jingga mulai menghiasi langit. Sementara itu, perlahan pemandangan citylight mulai terlihat. Dengan konsep alam dan outdoor, kafe ini menyediakan cukup banyak meja dan kursi. Pengunjung juga dapat memilih untuk lesehan di saung yang telah disediakan.

Selain duduk mengobrol sambil menikmati hidangan, juga tersedia berbagai spot foto, seperti stan berbentuk hati dan juga jembatan. Seakan-akan setiap sudut kafe telah dirancang untuk memperlihatkan pemandangan alam dan citylight dari sisi terbaik. Para pengunjung datang dari warga lokal, keluarga, hingga mahasiswa.

"Pengunjung balance antara warga lokal dan mahasiswa. Mungkin karena ada ikon love, kesukaan ibu-ibu. Jadi sebenernya buat mahasiswa kurang cocok, tapi buat ibu-ibu cocok, makanya masih dipertahankan. Target kita memang untuk umum," jelas Agwal, salah satu pengelola Teras Kopi Geulis.

Meski belum lama buka, Agwal menyampaikan antusiasme masyarakat cukup tinggi. Pengunjung lokal maupun luar daerah ramai berdatangan. Selain itu, juga terlihat beberapa saung baru yang sedang dalam pembangunan. Perabotan yang digunakan juga secara bertahap akan diganti, untuk menunjang kenyamanan dan visual dari Teras Kopi Geulis.

Mulai dari harga Rp 8 ribu hingga Rp 15 ribu, pengunjung bisa mencoba aneka menu makanan dan minuman tersedia. Es kopi butterscotch dan matcha menjadi minuman paling digemari oleh para pengunjung. Makanan yang disediakan cenderung sederhana, seperti mi goreng dan mi rebus yang cocok menemani pengunjung saat nongkrong. Kafe ini buka dari pukul 16.30 - 00.00 WIB.

Masih di kawasan kafe, terdapat berbagai fasilitas penunjang lainnya. Seperti yang disampaikan Luthfi, seorang pengunjung Teras Kopi Geulis. Meski berada di kaki gunung, fasilitasnya yang ditawarkan cukup lengkap, seperti toilet sama mushola.

"Ini baru pertama kali aku datang kesini dan tempatnya enak banget buat nongkrong bareng temen-temen, view citylight-nya bagus banget. Kopinya juga enak dan affordable, cocok banget dikantong mahasiswa, worth it banget sih buat nongkrong sambil nikmatin view citylight," ujar Luthfi pengunjung Teras Kopi Geulis.

Teras Gunung Geulis termasuk kafe Kopi Geulis seringkali menjadi wadah untuk berbagai kegiatan. Tepat satu hari sebelum detikJabar mengunjungi Kopi Geulis, diadakan kegiatan nobar pertandingan bola yang dihadiri oleh warga lokal maupun pengunjung luar Desa Jatiroke.

Bukan hanya itu, kegiatan lain seperti acara reuni sekolah, ospek kampus, kegiatan penanaman pohon, dan kegiatan lainnya dapat dilakukan di tempat wisata ini.

Pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki Desa Jatiroke, dengan membuka tempat wisata diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sembari membuka lapangan pekerjaan. Meski belum masuk ke dalam kas desa, para pengelola optimis akan hasil dari wisata ini.

Kepala Perencanaan Desa Jatiroke Bayu Paramandaru menyebutkan untuk sekarang hasil dari wisata ini masih dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan dan juga gaji bagi masyarakat yang bekerja di Teras Gunung Geulis. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Desa.

"Dari penghasilan wisata ini kita bangunkan buat pelengkap lain. Jadi sekarang belum masuk ke penghasilan desa. Mudah-mudahan satu atau dua tahun ke depan bisa 100% untuk pembangunan wisata ini," ujar Ulan.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads