Panas Ekstrem di Lembah Kematian Telan Korban Jiwa

Kabar Internasional

Panas Ekstrem di Lembah Kematian Telan Korban Jiwa

Virgina Maulita Putri - detikJabar
Minggu, 18 Agu 2024 22:30 WIB
Tourists take photos in front of the Furnace Creek visitor center thermometer Monday, July 8, 2024, in Death Valley National Park, Calif.  (Daniel Jacobi II/Las Vegas Review-Journal via AP)
Wisatawan Ramai ke Lembah Kematian Saat Cuaca Lagi Panas-panasnya. Foto: AP/Daniel Jacobi II
Jakarta -

Panas ekstrem di Taman Nasional Death Valley (Lembah Kematian) di California, Amerika Serikat kembali memakan korban jiwa. Panas ekstrem menyebabkan kematian sudah terjadi kedua kalinya pada tahun ini.

Mengutip dari detikINET, National Park Service melaporkan korban bernama Peter Hayes Robino yang berasal dari Duarte, California. Pada 1 Agustus lalu, seorang saksi melihat Robino berjalan tertatih-tatih dari jalan setapak Natural Bridge Trailhead. Saat itu suhu di lembah kematian mencapai 48,3 derajat Celsius.

Saksi mencoba membantu Robino namun pria berusia 57 tahun itu menolak bantuan mereka. Saksi mengaku jawaban Robino itu tidak masuk akal. Robino kemudian berjalan ke arah mobilnya sebelum melaju dari tanggul setinggi enam meter dari tepi tempat parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksi membantu Robino berjalan kembali ke arah tempat parkir dan mencari tempat teduh sambil menghubungi 911. Petugas tanggap darurat National Park Service menerima panggilan tersebut pada pukul 15.50 waktu setempat dan tiba di lokasi 20 menit kemudian.

Menurut saksi, Robino masih bernapas seperti biasa sampai petugas pertolongan pertama tiba. Mereka melakukan CPR dan memindahkan Robino ke ambulans dengan pendingin udara.

ADVERTISEMENT

Robino kemudian dinyatakan meninggal dunia pukul 16.42 waktu setempat. Hasil autopsi menemukan Robino meninggal dunia karena hipertermia atau kepanasan. Hipertermia memiliki gejala seperti kebingungan, mudah tersinggung, dan kurangnya koordinasi.

"Saya turut berduka cita kepada keluarga dan sahabat Tn. Robino," kata Inspektur Mike Reynolds, yang merupakan salah satu petugas pertolongan pertama yang menanggapi keadaan darurat tersebut, seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/8/2024).

"Kematiannya menjadi pengingat untuk tidak meremehkan bahaya suhu panas yang ekstrem," sambungnya.

Bulan lalu, seorang pemotor yang tidak diungkap identitasnya meninggal dunia dan satu orang lainnya harus dirawat di rumah sakit saat sedang menjelajahi Lembah Kematian dengan beberapa orang lainnya. Saat itu Lembah Kematian sedang mengalami suhu harian tertinggi yang pernah dicatat yaitu 53,3 derajat Celsius. Masih di bulan Juli, seorang turis Eropa mengalami luka bakar tingkat tiga di telapak kakinya setelah mencoba berjalan tanpa alas kaki di gurun Lembah Kematian.

Petugas Taman Nasional Death Valley sudah memperingatkan pengunjung untuk tidak mendaki di atas jam 10.00 dan tetap berada dalam jarak 10 menit dari kendaraan ber-AC. Penjaga juga menyarankan pengunjung untuk banyak minum air, makan camilan asin, dan mengenakan topi serta tabir surya.

Artikel ini telah tayang di detikINET dengan judul Panas Ekstrem Lembah Kematian Kembali Makan Korban Jiwa.

(vmp/sud)


Hide Ads