Asyik! Observatorium Bosscha Buka Lagi Kunjungan untuk Umum

Asyik! Observatorium Bosscha Buka Lagi Kunjungan untuk Umum

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 02 Jul 2024 21:45 WIB
Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung Barat -

Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bisa dimasukkan dalam daftar kunjung untuk mengisi waktu berlibur bersama keluarga.

Observatorium yang kini berada di bawah pengelolaan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sebelumnya sempat menyetop kunjungan luar, terutama saat pandemi COVID-19 melanda di tahun 2020 lalu.

"Setelah melewati pandemi, kami merasa cukup aman untuk kembali membuka akses observatorium untuk masyarakat umum," kata peneliti Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti kepada detikJabar, Selasa (2/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yatny mengatakan, sejak Juni 2023 lalu, pihaknya sudah membuka kunjungan umum, namun masih secara terbatas. Pengunjung hanya bisa datang ke Bosscha di akhir pekan saja.

"Sejak Juni tahun 2023 kami melayani program kunjungan observatorium yang dilaksanakan hanya setiap hari Sabtu saja. Dan untuk tahun 2024 ini, kami hanya menerima per hari untuk 120 orang dan harus mendaftar di webnya," kata Yatny.

ADVERTISEMENT

Menurut Yatny, alasan pembatasan pengunjung ke Observatorium Bosscha, berkaitan dengan terbatasnya ruang. Kemudian juga agar program kunjungan bisa berjalan efektif.

"Pertama daya dukung tidak memungkinkan untuk mendatangkan orang dalam jumlah banyak. Kedua tentu saja untuk keefektifan program dan juga kenyamanan semua agar program itu betul-betul terlaksana sehingga dibatasi 120 orang," kata Yatny.

"Dari situ, pengunjung yang datang juga kita mungkinkan dapat melakukan komunikasi langsung dengan astronomnya juga melakukan pengamatan," imbuhnya.

Istimewanya lagi, kini kunjungan ke tempat peneropongan benda langit yang sudah berusia lebih dari 100 tahun itu bisa dilaksanakan pada malam hari. Namun ada syarat yang mesti dipenuhi tentunya.

"Untuk tahun 2024 ini kami juga mencoba membuka kunjungan di malam hari karena tujuan utama orang datang ke Observatorium Bosscha adalah untuk mengamati langit secara langsung," kata Yatny.

Kunjungan malam ke Observatorium Bosscha hanya diadakan pada waktu tertentu. Hal itu berkaitan dengan potensi keberhasilan pengamatan objek langit dari teropong di Observatorium Bosscha.

Dilansir dari laman Observatorium Bosscha, jadwal kunjungan malam dilaksanakan pada tanggal 14 dan 21 Juni, lalu 11, 12, 18, dan 19 Juli, kemudian 8, 9, 15, dan 16 Agustus.

Pengunjung hanya bisa mendaftar melalui website Observatorium Bosscha. Setiap pengunjung dibanderol biaya sebesar Rp50 ribu. Kunjungan malam hanya dibatasi untuk 100 orang setiap waktu pelaksanaannya.

Ragam Aktivitas di Observatorium Bosscha

Yatny menyebut, ada beragam aktivitas yang bakal dijalani pengunjung Observatorium Bosscha. Terutama kunjungan ke bangunan kubah raksasa yang jadi ikon observatorium tersebut.

"Yang pertama berkunjung ke teropong besar zeiss yang menjadi daya tarik utama dan akan disuguhi sejarah bagaimana teropong sebesar ini ada di Bosscha dan demonstrasi bagaimana teleskop bekerja dan hasil-hasil sains dari teropong ini dan sebagainya," kata Yatny.

Jika cuaca cerah, pada kunjungan di hari Sabtu maka pengunjung bakal didampingi astronom mengamati penampakan matahari. Selain itu, pengunjung juga bakal disuguhi kiprah Bosscha sejak pertama berdiri.

"Nanti masyarakat dapat menggunakan teleskop pada hari Sabtu jika cuaca cerah yang akan ditemani oleh para astronom untuk mengamati matahari. Serta ada pameran sejarah observatorium dan pameran astrofotografi jadi bergantung pada jadwal mana yang diterima," kata Yatny.

Astronom yang bakal dilibatkan untuk pelaksanaan program tersebut yakni astronom profesional yang sudah lama berkecimpung di dunia astronomi tanah air.

"Untuk program ini kami khusus mendatangkan tokoh astronom profesional Indonesia dari bapak/ibu dosen dari prodi astronomi yang khusus didatangkan untuk sesi tanya astronom dengan masyarakat yang hadir sehingga mengenal siapa tokoh astronom Indonesia itu," ujar Yatny.

Kunjungan siang hari ke Observatorium Bosscha, dibagi menjadi dua kategori yakni untuk kategori pengunjung umum serta kategori lainnya yakni dari kalangan pelajar.

"Kedua kategori ini tentu punya objektif yang berbeda, untuk kunjungan sekolah tujuan kami lebih ke pengayaan dan penguatan konten-konten astronomi yang ada di sekolah. Jadi program disusun agar membantu siswa dalam belajar astronomi di sekolah dan ada kegiatan prakarya astronomi di sekolah kemudian metode dan konten yang disajikan juga memang memiliki unsur pendidikan yang lebih tinggi," tutur Yatny.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads